Mohon tunggu...
Sri Arini
Sri Arini Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setting Inklusif

6 Februari 2023   17:19 Diperbarui: 6 Februari 2023   17:22 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika ABK (anak berkebutuhan khusus) mulai mendapatkan perhatian lebih besar, alangkah senangnya sehingga banyak anak yang berkemampuan terbatas (disabilitas) mempunyai kesempatan dan hak yang sama dalam menikmati berbagai layanan yang dia dapatkan di segala bidang, sehingga tidak ada perasaan diskriminasi.

Bahwa semua anak seharusnya semua anak belajar bersama-sama dengan teman sebayanya tanpa melihat pada keterbatasan dan kondisi yang dimiliki oleh anak sehingga diperlukan landasan berpikir dan landasan berpijak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Keberadaan sekolah inklusif menjadi penting dalam mewadahi Anak Berkebutuhan Khusus, karena di sekolah inklusif anak akan memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan peserta didik reguler lainnya yang normal di kelas, sehingga anak berkebutuhan khusus dapat belajar mengembangkan diri dan mendorong dirinya untuk lebih percaya diri ketika berinteraksi dengan teman sebayanya.

Hal tersebut tidak dapat lepas dari konsep pendidikan inklusif yaitu proses mencari cara terbaik dalam keberagaman, mengidentifikasi hambatan dan menghilangkan hambatan itu, melibatkan penekanan khusus pada kelompok anak yang terpinggirkan atau hambatan yang dimiliki,serta tentang kehadiran, partisipasi dan prestasi mereka.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun