Bulan Ramadhan merupakan bulan mulia yang dinanti-nanti kaum muslimin. Selain untuk berpuasa dan shalat tarawih, bulan suci ramadhan juga dijadikan sebagai ajang meningkatkan diri menjadi lebih religius.
Kaum muslimin berbondong-bondong menyerbu pahala yang berlimpah di bulan ini. Berbagai kegiatan mereka ikuti seperti datang ke kajian, shalat tarawih berjama'ah di masjid, berbagi makanan, mempererat tapi silaturahmi melalui buka bersama dan tentu yang paling berkesan adalah khatam Al Qur'an.
Mungkin terdengar biasa bagi orang-orang yang memang sudah terbiasa dengan khataman Al Qur'an. Namun, bagi saya khatam Al Qur'an di bulan suci sangat luar biasa. Bagaimana tidak, saya seolah kekurangan waktu untuk mengejar khatam Al Qur'an. Terkadang rasa malas dan godaan scrolling lebih kuat. (Maafkan hambamu ini ya Allaah...)
Ramadhan kali ini saya ingin menargetkan setidaknya satu kali khatam Al Qur'an. Semasa menempuh pendidikan, saya sempat diajari bagaimana bisa khatam Al Qur'an dalam waktu 30 hari.
Bagaimana caranya? Yaps, dengan menerapkan sistem One Day One Juz atau sehari satu juz Al Qur'an. Saat hari ke-30, tentu saja kita akan mencapai target kita untuk satu kali khatam Al Qur'an.
Terdengarnya mudah bukan? Namun, ternyata sangat butuh perjuangan untuk menjaga konsistensi membaca Al Qur'an. Siang hari penuh aktivitas, selepas maghrib sibuk buka bersama, selepas sholat tarawih mata sudah seperti ketempelan lem belum lagi ketempelan setan gepeng alias ponsel.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut, saya menyiasati mendownload Al Qur'an digital di ponsel dengan harapan saya bisa menyempatkan membaca dimana saja. Hal itu terbukti bisa meningkatkan konsistensi membaca Al Qur'an. Alih-alih scrolling, membuka layar ponsel saja sudah berisi notifikasi.
'Sudahkah membaca Al Qur'an hari ini?'
'It's time to read Qur'an.'
Layaknya kekasih, suka mengingatkan hal-hal yang manis. Bagaimana bisa saya mengabaikannya? Notifikasi itu selalu terngiang di kepala saat tangan tergoda untuk scrolling.