Pergeseran bahasa baku ke bahasa keseharian dalam berbahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa nasional Republik Indonesia. Dengan jumlah penutur yang besar dan penggunaan yang luas dalam berbagai lapisan masyarakat, Bahasa Indonesia tetap menjadi salah satu bahasa yang kuat dan relevan. Bahasa Indonesia memegang peranan krusial dalam seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia. Namun demikian, perubahan dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan teknologi dapat memengaruhi penggunaan bahasa. Adopsi teknologi, globalisasi, dan interaksi antarbudaya dapat memperkenalkan istilah-istilah baru dan memengaruhi cara orang berkomunikasi.
Pergeseran bahasa dapat terjadi ketika seseorang menggunakan bahasa baku dalam percakapan sehari-hari. Bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi resmi atau formal, sementara bahasa sehari-hari lebih santai dan informal. Berikut adalah contoh pergeseran dari bahasa baku ke bahasa sehari-hari:
1. Â Â Â Â Bahasa Baku: "Saya memohon maaf karena tidak dapat hadir pada pertemuan tersebut." Bahasa Sehari-hari: "Maaf ya, gue nggak bisa dateng ke rapat itu."
2. Â Â Â Â Bahasa Baku: "Silakan berikan pendapat atau saran Anda mengenai masalah ini." Bahasa Sehari-hari: "Kasih tau dong, menurut lo gimana soal ini?"
3. Â Â Â Â Bahasa Baku: "Mohon untuk mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap." Bahasa Sehari-hari: "Isi formulir pendaftaran ini ya, jangan lupa lengkapin."
4. Â Â Â Â Bahasa Baku: "Saya ingin meminta izin untuk pergi sebentar dari ruangan ini." Bahasa Sehari-hari: "Boleh dong aku izin bentar, mau ke luar sebentar."
5. Â Â Â Â Bahasa Baku: "Terima kasih atas perhatiannya terhadap masalah ini." Bahasa Sehari-hari: "Makasih ya udah peduli sama masalah ini."
Pergeseran bahasa ini mencerminkan adaptasi komunikasi sesuai dengan konteks dan tingkat keformalan dalam suatu situasi. Bahasa sehari-hari lebih santai dan lebih cocok digunakan dalam percakapan informal, sementara bahasa baku lebih sering digunakan dalam konteks formal atau resmi
Generasi sekarang adalah masa di mana sebagian besar kegiatannya menggunakan teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia, keadaan ini menyebabkan fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser dengan bahasa asing dan adanya tindakan yang cenderung menyelipkan kata bahasa asing. Penting untuk diingat bahwa perubahan dalam bahasa adalah alami dan dapat mencerminkan dinamika masyarakat. Namun, kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa baku dan upaya untuk mempromosikannya melalui pendidikan, media, dan lembaga lainnya dapat membantu menjaga kualitas dan keberlanjutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
Kombinasi anatara bahasa sehari-hari dan bahasa formal dapat menjadi ketrampilan yang sangat berharga dlam komunikasi dengan efektif dalam berbagai konteks, penting untuk memilih jenis bahasa yang sesui dengan situasi dan audiensi yang dituju.