Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Stop Hoax, Cerdaslah Memilih Sumber Informasi

10 Januari 2017   07:44 Diperbarui: 10 Januari 2017   07:49 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hoax - www.bintang.com

Berita palsu alias hoax saat ini menjadi perbincangan publik. Peredaran hoax yang begitu masif, menjadi kekhawatiran semua pihak. Tidak hanya masyarakat biasa, presiden pun juga mengkhawatirkan maraknya berita palsu. Entah apa yang terjadi pada sebagian masyarakat kita yang gemar memproduksi berita palsu. Meski ada niat buruk dibelakangnya, memproduksi berita palsu seharusnya tidak lagi dilakukan. Namun, perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, seringkali dimanfaatkan untuk penyebarluasan berita palsu tersebut.

Seperti kita tahu, perkembangan teknologi tidak hanya memudahkan penyebarluasan informasi dari mana saja. Tapi juga mendorong berumunculnya banyak akun, blog ataupun situs berita. Ada yang terdaftar dan ada juga yang tidak terdaftar. Yang menjadi persoalan adalah akun, blog, ataupun situs yang aktif menyebarkan berita bohong terus bermunculan. Kalau sudah begini, agak sulit untuk membendungnya. Jika terus dibiarkan masyarakat akan mendapatkan informasi sesat, yang tingkat kebenarannya sama sekali tidak ada. Namun karena kemasan dari berita palsu itu sangat menarik, tidak sedikit dari masyarakat yang tertipu.

Belakangan Kominfo kembali memblokir 11 situs berita yang menyebarkan hoax. Berita palsu itu dibumbui isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Tentu hal ini patut diapreasi. Namun karena begitu niat buruk itu sudah ada, tidak menutup kemungkinan mereka akan membuat lagi, membuat lagi, dan membuat lagi. Contoh yang paling sering terjadi adalah Bahrun Naim. Berkali-kali blog yang dia buat diblokir, namun berkali-kali pula dia membuatnya kembali.

Pemblokiran tetap diperlukan, sebagai bentuk antisipasi dan peringatan. Jangan sampai media-media online yang lain, menyebarkan berita palsu apalagi berisi SARA yang bisa memicu terjadinya konflik. Kecanggihan teknologi, harusnya diimbangi dengan kecerdasan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Selain itu maraknya situs-situs online saat ini, seharusnya juga menjadi perhatian tersendiri bagi pengguna internet. Bijaklah memilih sumber berita yang terpercaya, dan kebenaran beritanya bisa dipertanggungjawabkan. Pilihlah media mainstream, yang telah memiliki ijin dan sumber informasinya bisa dipertanggjawabkan.

Jika ingin mencari media online untuk dijadikan rujukan informasi, pilihlah media online yang mematuhi kaidah jurnalistik. Kenapa? Karena produk yang dibuat adalah produk jurnalistik. Begitu juga dengan website yang juga sering menebarkan berita palsu, juga perlu diwaspadai. Kalau yang satu ini, cek riceklah dan jangan menelan mentah-mentah informasi yang disebarkan. Gunakan logika untuk memahami bahwa informasi tersebut masuk akal atau tidak. Tanyakan kepada orang lain jika muncul keraguan. Jika dari proses tersebut memastikan bahwa berita itu palsu, maka jangan lagi sumber informasi itu jadi referensi. Laporkan ke kominfo biar mendapatkan sanksi, dan tidak perlu disebarluaskan.

Kominfo sendiri berencana akan membuat satgas khusus, untuk meminimalisir peredaran hoax ini. Bahkan pemerintah juga akan membuat badan siber nasional. Semuanya itu dilakukan untuk mencegah semakin masifnya berita palsu. Dan yang juga perlu kita lakukan sebagai pribadi adalah, cerdaslah dalam bermedia dan memilih sumber informasi. Cara ini sangat efekti untuk melindungi pikiran kita dari informasi-informasi yang tidak benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun