Informasi mengalir deras, begitu mudah diakses, dan tersebar dengan cepat. Namun, di balik kemudahan itu, tersimpan bahaya laten: hoaks dan propaganda radikalisme. Kedua hal ini seperti virus yang menginfeksi pikiran, memecah belah persatuan, dan merusak tatanan sosial.
Dunia maya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.Sebagai generasi muda, kita memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Kita adalah pengguna internet terbesar, sekaligus sasaran empuk bagi penyebar hoaks dan propaganda. Oleh karena itu, literasi menjadi kunci utama untuk melindungi diri kita dan lingkungan sekitar.
Literasi tidak hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyaring informasi. Dengan literasi yang memadai, kita dapat membedakan mana informasi yang benar dan mana yang salah, mana yang membangun dan mana yang merusak.
Mengapa Literasi Sangat Penting? Menangkal Hoaks. Hoaks seringkali dikemas dengan menarik dan emosional, sehingga mudah menyebar. Dengan literasi, kita dapat memeriksa kebenaran informasi, mencari sumber yang kredibel, dan tidak mudah terpengaruh oleh judul yang provokatif.
Lalu, literasi juga penting untuk mencegah radikalisme. Propaganda radikalisme seringkali memanfaatkan isu-isu sensitif untuk merekrut anggota baru. Dengan literasi, kita dapat berpikir kritis, tidak mudah terprovokasi, dan tidak terjebak dalam narasi kebencian. Selain itu, juga bisa untuk membangun masyarakat yang damai. Informasi yang benar dan valid akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Sebaliknya, hoaks dan propaganda akan memecah belah dan menimbulkan konflik.
Lalu, bagaimana caranya untuk meningkatkan literasi? Rajin membaca. Karena membaca berbagai sumber informasi yang kredibel akan memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Mempertanyakan informasi juga membantu untuk meningkatkan literasi. Jangan mudah percaya dengan informasi yang baru saja kita baca atau dengar. Cari tahu sumbernya, bandingkan dengan informasi dari sumber lain, dan gunakan akal sehat.
Berpikir kritis menjadi hal yang penting di era perkembangan informasi yang begitu pesat. Latih diri untuk berpikir secara logis dan rasional. Jangan terbawa emosi saat menghadapi informasi yang kontroversial. Karena mayoritas generasi muda sedang beraktifitas di media sosial, maka aktif di media sosial juga menjadi penting. Namun, harus digunakan untuk tujuan positif. Manfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi yang positif dan membangun. Namun, jangan asal membagikan informasi tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
Bergabung dengan komunitas literasi juga tidak salah untuk dilakukan. Berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama akan membantu kita dalam memahami isu-isu terkini dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik bangsa. Mari bersama-sama tingkatkan literasi kita, agar kita tidak mudah terprovokasi oleh hoaks dan propaganda. Dengan begitu, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H