Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Penjaga Moral Bangsa

30 Juni 2024   06:46 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kearifan Lokal - jalandamai.org

Indonesia mempunyai banyak tokoh agama, yang tersebar di perkampungan hingga perkotaan. Tokoh agama yang memang lahir dari tengah masyarakat, atapun yang lahir dari perkembangan teknologi. Tokoh agama yang benar-benar mengerti dan memahami agama, hingga yang baru belajar dan mengklaim dirinya paham agama. Banyak sekali macamanya. Dan bagi masyarakat juga tidak pernah mempersoalkan, sepanjang dakwah yang dilakukan tersebut memberikan manfaat untuk masyarakat.

Dan tokoh agama di Indonesia, mendapatkan tempat yang sangat dihormati. Hal ini disebarkan para tokoh agama ini, dianggap bisa membantu tetap di jalan yang direstui oleh Allah SWT. Karena Indonesia mempunyai banyak agama, tentu saja masing-masing agama juga mempunyai tokoh agama yang berbeda. Dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia tentu juga mempunyai banyak tokoh agama Islam.

Peranan tokoh agama ini tentu sangat strategis di tengah masyarakat. Terlebih dalam konteks yang sekarang ini, ketika propaganda radikalisme terus menguat di media sosial. Banyak sekali ujaran kebencian bermunculan. Ironisnya, provokasi yang muncul seringkali disertai dengan sentimen SARA. 

Akibatnya, masyarkaat yang tingkat literasinya rendah, berpotensi menjadi korban provokasi. Dan yang ditakutkan adalah bisa memicu terjadinya potensi konflik di tengah masyarakat.

Seiring perkembangan waktu, banyak tokoh agama ini juga dilibatkan para tokoh politik, untuk meraih dukungan ketika pilpres. Di pilpres tahun ini saja, banyak partai bertabur para tokoh agama di dalamnya. Terlebih niatnya bagus, sebagai benteng moral bagi bangsa dan negara. Namun, tidak sedikit juga oknum tokoh agama yang justru menyesatkan. Banyak menggunakan sentimen agama untuk berlindung dibalik kesesesatannya.

Di media sosial, masih bisa kita temukan para oknum tokoh agama yang menebar kebencian, hanya karena persoalan perbedaan agama. Banyak kelompok minoritas yang terus mendapatkan diskriminasi. Bahkan persoalan kearifan lokal pun, sempat dipersoalkan dan dianggap sesat. 

Mungkin diantara kita masih inget tentang produk budaya seperti wayang yang dianggap sesat. Padahal dulu Wali Songo menyebarkan Islam di tanah Jawa juga menggunakan medium wayang. Sesaji dianggap sesat. Padahal sesaji tersebut digunakan oleh umat Hindu, untuk medium mendekatkan diri dan bersyukur ke Sang Pencipta.

Seringkali kita lupa. Betul bawah mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam. Namun bukan berarti segala sesatunya harus didasarkan pada hukum Islam. Ingat, Indonesia adalah negara yang majemuk. 

Indonesia adalah negara yang beragam, baik dari sisi agama, bahasa, budaya dan suku. Keragaman tersebut tersebar dari Aceh hingga Papua. Dan Pancasila, dasar negara kita semua, telah mengakomodir semua kepentingan dan kebutuhan di Indonesia.

Sayangnya, beberapa oknum justru mempersoalkan Pancasila tersebut. Alasannya pun bermacam-macam. Namun yang sering dijadikan alasan adalah dianggap tidak relevan dengan karakter mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Padahal, nilai-nilai dalam Islam juga bisa kita temukan dalam Pancasila itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun