Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mewaspadai Radar Propaganda ISIS di Indonesia

10 Mei 2015   08:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ambisi kekuasaan ISIS untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah guna menguasai dunia merupakan sebuah ancaman keamanan yang tidak main-main. ISIS menyerukan pada umat Muslim di seluruh dunia untuk tunduk dan mendukung gerakan mereka. Jika menentang, mereka tidak segan-segan menganggap musuh yang ‘halal’ untuk diserang.

Bagi segelinir orang yang memiliki idealisme serupa, ataupun mereka yang terinspirasi oleh tindakan radikalisme, seruan ISIS tersebut berpotensi menjadi daya tarik yang kuat. Meskipun begitu,  pada saat yang sama ISIS juga mengandung lebih banyak potensi mendapat perlawanan dari mayoritas terbesar umat Islam. Hal ini terkait terutama dengan paham keagamaannya yang bersifat ultra-puritan yang bahkan jauh lebih ekstrem daripada paham Wahabiyah, yakni paham yang menghalalkan kekerasan untuk menegakkan syariat Islam.

Sampai saat ini memang masih ada kalangan umat Islam di berbagai penjuru dunia yang memimpikan khilafah. Bagi mereka, khilafah adalah satu-satunya bentuk politik yang dapat mempersatukan umat Islam seluruh dunia. Menurut mereka, hanya dengan khilafah, umat Islam sedunia dapat mengatasi beragam masalah, seperti keterbelakangan, kemiskinan, pengangguran, dan berbagai bentuk kenestapaan lain.

Propaganda ISIS melalui media, khususnya elektronik dan jejaring sosial telah berhasil mendapatkan simpati dari banyak Muslim di dunia. ISIS banyak menggunakan simbol-simbol Islam dan menggunakan tujuan khilafah yang seolah mengasumsikan dirinya sebagai Islam dan pasukan Allah. Padahal ISIS tidak mewakili apapun dari Islam sebagai agama, karena sesungguhnya gerakannya adalah bentuk politik kekuasaan. Bahkan sebaliknya aksi-aksi kekerasan, teror dan kebrutalan yang dilakukannya sungguh tidak mencerminkan ajaran Islam yang merupakan agama cinta damai.

Namun bagi sebagian Muslim yang memiliki semangat ke-Islam-an (semangat jihad) yang tinggi, seruan ISIS sering kali menjadi sebuah pertimbangan sendiri. Terlebih bagi mereka yang mengagungkan semangat jihad, namun tidak cukup memiliki wawasan dan ilmu yang cukup mengenai hal terkait, cenderung akan mudah terpengaruh dan terperangkap dalam propaganda ISIS.

Melihat begitu masifnya propaganda yang dilakukan oleh ISIS, baik di dunia maupun di Indonesia, tentu perlu mendapatkan perhatian serius dari kita dan pemerintah. Hal ini patut diwaspadai kerena ideologi ISIS merupakan paham ultra-puritan, yakni menghendaki ajaran Islam murni dan tidak menghendaki adanya perbedaan tafsir agama lain, serta mudahnya mengkafirkan kelompok yang lain. Paham semacam ini dapat mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merepresentasikan bangsa yang majemuk dan menghagai keragaman sebagai bentuk pluralisme.

ISIS juga menganggap Indonesia sebagai negara kafir atau pemerintahan yang thogut (tidak sah) karena bukan berdasarkan syariat Islam yang katanya berasal dari Al-Qur’an dan Hadis, padahal jelas-jelas kedua dumber suci agama Islam tersebut tidak pernah menyinggungnya secara eksplisit. Sudah jelas bahwa keberadaan paham ISIS di Indonesia akan mengancam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI yang sudah dianggap final. Maka dari itu, mari bersama tekan sebaran propaganda ISIS di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun