Mohon tunggu...
Sri Martin
Sri Martin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembentukan Karakter Disiplin melalui Aturan Sekolah

1 April 2016   13:25 Diperbarui: 1 April 2016   14:13 2164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai pembentukan karakter tentu tak jauh-jauh dari bagaimana membentuk sifat dan sikap disiplin. Karena karakter atau pun watak merupakan sebuah sifat batin yang memengaruhi memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya (www.wikipedia.org)

Karakter seseorang itu beragam jenisnya, dan tentu saja setiap orang memiliki karakter yang berbeda pula. Jenis dari karakter itu beragam, ada yang berkarakter jujur, setia, pemarah, egois, rajin, ceria, pendendam. Pemaaf, sombong, pemalas bijaksana, penyayang, tamak, pelit dan masih beragam tentunya karakter itu. Menyebut karakter pada seseorang tetntu tidak akan menyebutkan satu karakter saja, karena setiap sosok memiliki beberapa karakter sekaligus dalam diri mereka.

 Ada sosok yang memiliki karakter Rajin, namun cenderung pendiam, ada karakter cuek namun setia dan masih banyak lagi. Dan untuk membentuk sebuah karakter maka diperlukan kebiasaan dan melatih diri sendiri untuk membangunnya, serta dapat dibangun pula melalui pembelajaran dan pelatihan yang dibantu oleh orang lain.

Banyak karakter banyak pula cara membangun karakter, salah satu caranya adalah melalui pendisiplinan diri tentunya. Dalam dunia pendidikan, pembentukan sebuah karakter perlu dilakukan, apa lagi karakter rajin, dan berani serta karakter-karakter yang menunjang dalam kehidupan social dan karakter dalam bekerja.

Seperti sebelumnya, karakter itu tak lepas dari kedisiplinan. Seperti yang diketahui dari makna disiplin, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  disiplin merupakan ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan lain sebaganya). Dan mendisiplinkan diri itu juga tidaklah gampang, seperti yang dikutip dari http://aquariuslearning.co.id. Ada empat langkah untuk membangun sebuah kedisiplinan, dimana yang pertama harus memulai dengan satu kebiasaan yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan. 

Yang kedua memiliki sebuah komitmen untuk memulai, jika dari awal komitmen itu tidak ada dalam perjalannya selanjutnya, maka hanya akan sia-sia karena gagal. Yang ketiga yakni membangun konsistenan dengan bertindak, jika hanya membangun kebiasaan itu tidak cukup, maka komitmen itu juga harus dibarengi dengan tindankan yang nyata. Yang terakhir adalah dengan menyiapkan, tanam, rawat dan ulangi apa yang dilakukan.

Membangun karakter disiplin sendiri dengan mendisiplinkan orang lain itu berbeda, dimana membentuk karakter disiplin seseorang berarti membentuk sebuah kebiasaan patuh yang tentunya meliputi perubahan dari perilaku, tabiat sesorang. Atau kata sederhananya adalah membentuk kebiasaan taat demi merubah sikap dan sifat seorang.

Pembentukan karakter disiplin bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari pembelajaran dan dukungan dari keluarga, dan sekolah. Seperti yang sering kita lihat keluarga adalah lingkup pertama dalam pembelajaran seseorang, dimana keluarga harus membantu dengan menjaga dan mengawasi kegiatan anak di rumah.

Lalu dalam pembelajaran di sekolah. Guru harus membantu siswa dalam berbagai cara untuk membangun karakter disiplin ini, terutama melalui aturan sekolah. Di sekolah tentunya ada berbagai jenis aturan yang harus ditaati, seperti tata tertib harus memasukkan baju, berpakaian rapi, memotong rambut (rambut harus pendek, tidak panjang), siswa harus menggunakan sepatu lengkap dengan kaos kakinya.

 Lalu siswa juga diminta untuk tidak telat masuk sekolah. Membuang sampah pada tempatnya, dan masih banyak lagi bentuk dari aturan dari sekolah, tergantung sekolah menerapkan aturan yang seperti apa, sesuai dengan kebutuhan. Antara Sekolah Menengah Atas dengan Madrasah Aliah tentu aturannya berbeda.

Melihat dari berbagai jenis aturan yang ada, hal mendasar yang dibuat menjadi aturan itu sebenarnya untuk membuat siswa menjadi disiplin dan menjadi pribadi yang lebih baik tentunya. Contohnya saja aturan mengenai masuk sekolah jam 07.10, hingga akhirnya siswa menjadi terbiasa dan akan terus melakukan hal yang sama, dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dan membentuk karakter disiplin dalam bangun pagi. Begitu juga dengan aturan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun