Mohon tunggu...
Edhi Purwanto
Edhi Purwanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebun Lai Milik Kami Berubah Jadi "Real Estate"

6 Juni 2017   11:29 Diperbarui: 6 Juni 2017   16:36 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keane - Somewhere only we know

I walked across an empty land

I knew the pathway like the back of my hand

I felt the earth beneath my feet

Sat by the river, and it made me complete

Oh, simple thing, where have you gone?

I'm getting old, and I need something to rely on

So tell me when you're gonna let me in

I'm getting tired, and I need somewhere to begin

Waktu aku masih remaja baru tumbuh. di daerahku kami masih mudah menemukan kawasan hutan multiguna dengan hanya menempuh perjalanan beberapa kilometer. Kawasan hutan ini sebenarnya kebun masyarakat, memanfaatkan pinggiran area hutan dengan tanaman buah buah produktif. Daerahnya terkenal sesuai dengan apa yang ditanam. Kami menyebutnya Kebun Salak, ada Kebun Nanas, Kebun Jeruk Nipis. Karena pada masa itu tempat wisata hanya sebatas pantai dan sebuah mall, kebun-kebun ini menjadi salah satu tujuan kami untuk berwisata alam. 

Tapi bagi aku dan teman temanku yang tinggal berbatasan dengan kebun ini, bukan suatu hal yang menantang hiking menyusuri dalamnya hutan, menembus rawa berlumpur yang dalamnya bisa sepinggang, uji nyali dengan berkemah di dalam hutan, berburu kancil atau burung punai di malam hari....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun