Mohon tunggu...
Siti Qiroatul Ainiah
Siti Qiroatul Ainiah Mohon Tunggu... -

Because allah beside me🌸

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Islam Menurut Pandangan Madzhab Mainstream

27 Februari 2018   14:53 Diperbarui: 27 Februari 2018   15:35 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mazhab mainstream  ini berbeda pendapat dengan madzhab baqir shard atau madzhab iqtishaduna, karena mazhab kedua ini setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas, yang di hadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas.

Keterbatasan sumber daya memang ada, bahkan diakui pula oleh islam. Bahkan hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur'an tepatnya surat Al-Baqarah ayat 155 yang berbunyi

"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan kepada orang-orang yang sabar".

 Sedangkan keinginan manusia yang tidak terbatas di anggap sebagai hal alamiah. Sesuai dengan dalil dalam surah At-takassur ayat 1-3 yang bunyinya

"bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur. Janganlah begitu kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)"

Dan sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa manusia tidak akan pernah puas bila diberikan emas satu lembah, ia akan meminta emas dua lembah. Bila di berikan dua lembah, ia akan minta tiga lembah, dan begitu seterusnya sampai ia masuk kubur.

            Dengan demikian pandangan madzhab ini tentang  masalah ekonomi hampir tidak berbeda dengan pandangan ekonomi konvensional. Kelangkaan sumber dayalah  yang  menjadi penyebab munculnya masalah ekonomi. Hanya saja dalam ekonomi konvensional pemilihan sekala prioritas berdasarkan selera masing-masing pribadi. Manusia boleh mempertimbangkan tuntutan agama atau boleh juga mengabaikannya. Tetapi dalam ekonomi islami pilihan tidak dapat di lakukan semaunya, harus berdasarkan tuntunan Al-Qur'an dan Assunah.Dalam madzhab ini, mengambil hal-hal yang baik dan bermanfaat yang di hasilkan oleh bangsa dan budaya non islam  tidak di haramkan. Nabi bersabda,hikmah atau ilmu itu bagi umat islam adalah  ibarat barang yang hilang. Di mana saja ditemukan maka umat islam paling berhak mengambilnya.

Sesuai dengan namanya, maka madzhab pemikiran ekonomi islam ini mendominasi khasanah pemikiran ekonomi islam di seluruh dunia. Meluasnya mazhab ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

  • Secara umum pemikiran mereka relatif lebih moderat jika dibandingkan dengan madzhab lainnya sehingga lebih mudah diterima masyarakat.
  • Ide-ide mereka banyak ditampilkan dengan cara-cara ekonomi konvensional, misalnya menggunakan economic modeling dan quantitative methods sehingga mudah di pahami oleh masyarakat luas.
  • Kebanyakan tokoh merupakan staf, peneliti, penasehat, atau setidaknya lembaga regional dan internasional yang telah mapan seperti Islamic Development Bank (IDB), Islamic Research and Training Institute (IRTI), dimana lembaga-lembaga tersebut memiliki jaringan kerja luas dan di dukung dengan pendanaan yang memadai, sehingga dapat mensoialisasikan gagasan ekonomi islam dengan lebih baik.

Beberapa  tokoh madzhab maistream ini di antaranya adalah M.A Mannan,monzer Khaf, M. Umar Chapra, dan lain sebagainya. Mereka mayoritas bekerja di Islamic Development Bank (IDB), yang memiliki dukungan dana dan akses ke berbagai  negara sehingga penyebaran pemikirannya dapat di lakukan dengan cepat dan  mudah.

Tokoh madzhab maistream  ini adalah para doktor ekonomi yang belajar (dan ada juga yang mengajar) di beberapa Universitas Barat. Oleh karena itu, mazhab ini tidak pernah membuang sekaligus teori komunikasi ekonomi konvensional ke keranjang sampah karena menurut umar chapra, usaha mengembangkan  ekonomi islam bukan berarti memusnahkan semua hasil analisis yang baik dan sangat berharga, yang telah di capai oleh ekonomi konvensioal selama lebih dari seratus tahun terakhir. Karena mengambil sesuatu yang baik dari pemikiran dan budaya non-islam tidak di haramkan.

  • M.A Mannan
  • Muhammad Abdul Mannan di lahirkan di Bangladesh pada tahun 1993.selama 30 tahun kariernya, Mannan telah banyak sekali berperan dalam sejumlah besar organisasi pendidikan dan ekonomi. Pada tahun 1970, ia menerbitkan buku utamanya, yakni "islamic economics, theory and practice". Pada tahun ini ekonomi islam berada dalam tahap pembentukan, berkembang dari pernyataan-pernyataan tentang prinsip ekonomi secara umum dalam islam, hingga uraian yang lebih seksama mengenai kerangka dan ciri khusus ekonomi islam yang lain. Dua buku mannan di tahun 1984, yakni The Making Of Islamic Economics dan The Frontiers Of Islamic Economics dapat dipandang sebagai upaya yang lebih serius dan terinci dalam menjelaskan bukunya yang pertama. Tak dapat di sangkal bahwa mannan telah menyumbang bagi pengembangan literatur ekonomi islam. Mannan mendefinisikan ekonomi islam sebagai sebuah ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Ekonomi islam itu berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang serta jasa di dalam kerangka (suatu) masyarakat islam yang di dalamnya jalan hidup islam di tegakkan sepenuhnya.
  • Monzer Khaf
  • Khaf adalah yang pertama dan terutama sekali memandang ekonomi sebagai bagian dari agama. Oleh karena itu, pendefinisian berhubungan dengan kepercayaan dan perilaku manusia, maka perilaku ekonomi haruslah merupakan salah satu aspek agama. Sejauh yang menyangkut islam, hal ini di dukung oleh kenyataan bahwa Al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW yang merupakan sumber ajaran dan hukum islam, di mana mengandung nilai dan norma ekonomi.
  • M Umar Chapra
  • Lahir pada tanggal 1 februaru 1933 di Pakistan Arab Saudi. Beliau terkenal dengan kontribusinya mengenai perkembangan ekonomi islam selama 3 dekade. Menurut beliau, ilmu ekonomi konvensional yang selama ini mendominasi pemikiran ilmu ekonomi modern, telah menjadi sebuah disiplin ilmu yang sangat maju bahkan terdepan. Dampak yang lebih mengagumkan lagi dari akselerasi perkembangan di negara-negara industri barat adalah tersedianya sumber-sumber kajian yang substansial bagi para pakar untuk membantu program riset mereka.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun