Mohon tunggu...
Sri Wahyu Purwanto
Sri Wahyu Purwanto Mohon Tunggu... -

Ikatan Ahli Perpipaan Migas Indonesia (IAPMIGAS). Komite Pengembangan Kompetensi dan Teknologi 2014

Selanjutnya

Tutup

Money

Open Access Pipa Transmisi Gas Bumi Harus, Sedangkan Untuk Jaringan Pipa Distribusi Diperlukan Pentahapan, Mengapa Demikian? Jawabannya Perlu Dipahami Dulu Tentang Gas Management System (Gms) Sebagai Jantung Operasi Jaringan Pipa Gas Bumi Open Access, Agar Tidak Asal Berkomentar Sebelum Tahu Ilmunya

15 Juni 2014   16:41 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:37 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Pendahuluan

Pengoperasian jaringan pipa gas secara open acces lebih rumit dibandingkan dengan pengoperasian jaringan pipa gas yang tujuannya hanya untuk perniagaan (tidak untuk tujuan pengangkutan). Sebagai contoh, untuk operasi jaringan pipa yang hanya digunakan untuk perniagaan, maka gas yang terdapat didalam jaringan pipa tersebut adalah milik si pemilik jaringan, sehingga jika terjadi perbedaan hasil pengukuran antara volume gas yang dimasukkan dan yang dikeluarkan dari sistem jaringan tidak akan menimbulkan permasalahan. Hal ini berbeda pada operasi jaringan pipa gas open access, perbedaan hasil pengukuran tersebut tentu akan menjadi permasalahan bagi para shipper (pengguna jaringan pipa), terutama jika terjadi hasil pengukuran volume gas yang dimasukkan kedalam jaringan lebih besar dari hasil pengukuran volume gas yang dikeluarkan dari jaraingan. Mereka akan bertanya kenapa terjadi selisih dan dimana keberadaan selisih volume gas tersebut, apakah hilang atau tersimpan didalam jaringan pipa gas. Ini hanya contoh sederhana dari sekian banyak permasalahan yang dapat timbul dalam pengoperasian jaringan pipa gas secara open access. Oleh sebab itu didalam operasi jaringan pipa open acces dibutuhkan adanya suatu sistem manajemen gas untuk mengelola berbagai persoalan didalam operasi pipa, baik persoalan teknik maupun komersial. Sistem tersebut lebih umum dikenal sebagai Gas Management System (GMS). Secara garis besar fungsi dari GMS adalah sebagai berikut:


  • Mengatur nominasi gas yang akan dimaksukkan kedalam sistem jaringan pipa gas oleh sejumlah shippers
  • Mengatur pemasukan gas kedalam sistem jaringan pada setiap titik terima (recive point)
  • Mengatur pengeluaran gas dari sistem pada setiap titik serah (delivery point)
  • Menganilis arah dan besar aliran gas pada masing-masing ruas pipa pada sistem jaringanpipa gas yang lebih dikenal dengan istilah balancing.
  • Menghitung linepack gas pada masing-masing ruas pipa pada sistem jaringan pipa gas
  • Menghitung stock account (jumlah gas yang dimiliki masing-masing shippers) pada masing-masing ruas pipa pada sistem jaringan pipa gas
  • Menghitung unaccounted for gas and losses (UAFGL) pada masing-masing ruas pipa pada sistem jaringan, dan menghitung pembagian UAFGL bagi masing-masing shippers pada masing-masing ruas pipa.

Dalam pengoperasian jaringan pipa gas selalu terjadi ketidakseimbangan (imbalance), yaitu pebedaaan volume gas yang dimasukkan oleh para shippers kedalam sistem jaringan pipa gas dengan volume gas yang dikeluarkan oleh transporter dari sistem jaringan pipa gas. Apabila dalam waktu (perioda) tertentu, jumlah volume gas yang dimasukkan oleh para shipper kedalam sistem, dikurangi dengan volume gas untuk kebutuhan bahan bakar (missalnya untuk kebutuhan kompresor dan listrik di stasiun kompresor), dikurangi jumlah toleransi unaccounted for gas and losses (UAFGL), jumlahnya sama dengan volume gas yang dikeluarkan oleh transporter dari sistem, maka sistem jaringan pipa gas tersebut dikatakan dalam keadaan keseimbangan (balance).

Imbalance yang kecil secara umum tidak berdampak terhadap operasi jaringan pipa, namun apabila terjadi imbalance yang besar akan sangat berdampak kepada operasi jaringan. Sebagai contoh, apabila pada suatu hari tertentu, sistem jaringan pipa menerima gas jauh lebih banyak dari yang dikeluarkan dari sistem, maka tekanan sistem akan naik sampai level tekanan berbahaya. Sebaliknya jika terlalu sedikit gas yang dimasukkan kedalam sistem dibandingkan yang dikeluarkan dari sistem, tekanan sistem akan turun sedemikian rendah sehingga sistem tidak mampu menyalurkan gas pada downstream pipeline yang membutuhkan tekanan lebih tinggi.

Istilah balancing pada jaringan pipa gas mengacu pada manajemen inventory gas didalam pipa, yang umum dikenal sebagai linepack. Tanpa balancing yang efektif, transportasi gas yang handal adalah mustahil. Oleh karena itu balancing yang efektif terhadap jaringan pipa gas merupakan elemen kunci dari suksesnya implementasi open access.

2.Linepack

2.1Linepack dan Tekanan

Setiap saat, jaringan pipa gas selalu menyimpan sejumlah gas di dalamnya, disebut sebagai linepack. Oleh karena itu, balancing dapat diartikan sebagai manajemen pengelolaan linepack.Linepack dikelola dengan mengontrol tingkat pemasukan gas ke dalam sistem perpipaan dan pengeluaran gas dari sistem perpipaan. Jika pemasukan melebihi pengeluaran maka linepack naik, sebaliknya jika pengeluran melebihi pemasukan maka linepack turun.

Karena linepack adalah volume gas didalam pipa, maka peningkatan linepack menyebabkan naiknya tekanan gas dalam pipa. Tekanan pipa harus dijaga dalam batas atas dan bawah. Jika tekanan terlalu rendah, pasokan gas ke konsumen akan terganggu yang mengarah pada situasi kritis darurat, yaitu pembatasan penyaluran bahkan penghentian pasokan gas. Sebaliknya, jika tekanan terlalu tinggi, memungkinkan penerimaan gas pada titik-titik terima tertentu dapat terkena imbasanya, yaitu beberapa shippers pada titik-titik tersebut tidak dapat memasukkan gas ke dalam sistem pipa kerena tekanannya lebih rendah dari tekanan sistem, dengan demikin mengharuskan adanya gas venting yang berakibat pada gas loss.

Kegagalan untuk mengelola tekanan dalam batas-batas tertentu dapat berdampak pada konsekuensi ekonomi yang luas, yaitu terganggunya perencanaan komersial dan produksi. Dalam situasi ekstrim, kegagalan tersebut juga akan menimbulkan isu-isu lingkungan dan keselamatan manakala gas di venting dari sistem untuk menjaga agar tekanan gas didalam sistem tetap terjaga pada batas operasi yang aman.

2.2Penggunaan Linepack

Didalam operasi jaringan pipa gas dibutuhkan sejumlah minimum gas tertentu yang harus ada didalam jaringan pipa gas, dan disebut sebagai minimum linepack. Minimum linepack ini kadang disebut sebagai batas bawah operasi aman jaringan

Minimum Linepack terdiri dari flowing linepack dan emergency and contingency linepack. Flowing linepack dibutuhkan untuk menciptakan adanya suatu gradien tekanan (pressure gradient) tertentu yang dibutuhkan untuk menggerakan gas di sepanjang pipa dari titik terima gas dimasukkan kedalam sistem sampai titik serah gas dikeluarkan dari sistem, dimana tekanan gas pada titik serah harus memenuhi minimum delivery pressure pada titik serah tersebut sebagaimana disebutkan dalam Gas Transportation Agreement.

Adapun Emergency and Contingency linepack adalah kebutuhan extra linepack sebagai penyangga untuk menghadapi keadaan darurat.


  • Emergency, yaitu linepack atau jumlah gas yang disediakan untuk merespo waktu menghadapi emergency shutdown, misalnya 1,5 jam, sehingga manakala terjadi shutdown pada sebagian atau seluruh sistem perpipaan, jaringan pipa tersebut masih mampu mengalirkan gas kepada konsumen selama 1,5 jam.
  • Contingency, yaitu linepack yang disediakan untuk menghadapi plant outage (suatu kondisi dimana terjadi kegagalan pasokan gas dari hulu atau produsen gas), sehingga masih memungkinkan konsumen tetap mendapatkan pasokan gas selama perioda waktu tertentu, misalanya 2 jam.

Selain minimum linepack, juga terdapat maximum linepack, yaitu jumlah gas yang tersedia di dalam pipa apabila jaringan pipa tersebut dioperasikan pada tekanan maksimum operasi jaringan pipa. Maximum Linepack kadang disebut sebagai batas atas operasi aman jaringan.

Jumlah gas yang tersedia diantara batas maximum dan minimum linepack tersebut diatas merupakan linepack yang dapat digunakan dan disebut sebagai linepack flexibility. Bagi para shipper, linepack flexibility adalah merupakan stock account dari masing-masing shipper. Di dalam pengoperasian jaringan pipa, transporter wajib menjaga agar jumlah gas yang ada di dalam pipa selalu berada di antara batas maksimum dan batas minimum dari linepack tersebut.

Apabila jumlah gas didalam pipa jumlahnya lebih kecil dari minimum linepack, maka pasokan gas ke konsumen akan terganggu, sebaliknyaapabila jumlah gas didalam pipa melampaui maximum linepack maka tekanan operasi pipa dapat meningkat melampaui batas tekanan operasi aman, sehingga mengharuskan adanya pelepasan gas ke udara (gas venting) yang berakibat pada terjadinya gas losses. Gambar skematik berikut menunjukkan contoh gambaran komposisi linepack dalam suatu jaringan pipa gas.


Gambar 3-1: Contoh Ilustrasi Komposisi Linepack Pada Suatu Jaringan Pipa Gas

Sebagaimana telah dibahas di depan, Flowing Linepack adalah sejumlah gas yang harus dimasukkan pertama kali kedalam sistem jaringan pipa gas, yang dibutuhkan untuk menimbulkan adanya gradien tekanan (pressure gradient) sehingga gas dapat mengalir dari titik terima sampai ke titik serah sedemikian rupa sehingga tekanan pada titik serah memenuhi syarat minimum tekanan yang dikehendaki oleh offtaker di titik serah. Gas yang pertamakali dimasukkan kedalam sistem perpipaan untuk memenuhi Initial fill ini adalah milik transporter, sehingga merupakan stock account transporter. Sedangkan selisih antara actual linepack dengan flowing linepack merupakan gas milik para shipper sehingga disebut sebagai shippers stock account.

Dalam suatu sistem jaringan pipa gas yang dioperasikan secara open access, titik-titik injeksi dimana gas dimasukkan kedalam sistem oleh para shippers umum disebut sebagai receiving point stations atau intake point stations yang pengoperasiaannya atau pengendaliannya dilakukan oleh masing-masing shippers. Sedangkan titik-titik pengeluaran gas dari sistem jaringan biasanya disebut sebagai offtake station atau delivery points stations yang dioperasikan atau dikendalikan oleh transporter. Dengan demikian, diperlukan komonikasi dan koordinasi yang baik antara transporter dan para shipper dalam mengendalikan masing-masing stasiunnya agar linepack gas tetap terjaga dalam batas maksimum dan minimum linepack yang telah ditentukan.

2.2Variasi Linepack Harian

Real-time, selalu terjadi perbedaan antara gas yang diijeksikan kedalam jaringan pipa dan gas yang diambil dari jaringan pipa dalam perioda harian, sebab selalu ada ketidaksesuaian profil antara pasokan dan demand. Biasanya profil demand berbentuk cycle di sepanjang hari sedangkan profil pasokan cenderung berbentuk datar. Namun demikian, apabila tekanan gas didalam sistem pada akhir perioda harian sama dengan tekanan gas pada awal perioda harian, makajumlah total volume demand harian akan sama dengan jumlah total volume pasokan harian. Jika hal ini terpenuhi, maka sistem jaringan gas berada dalam keadaan keadaan balance (keseimbangan) pada perioda harian yang dimaksud. Keadaan ini dapat diilustrasikan dengan Gambar 3-2 berikut


Gambar 3-2: Ilustrasi linepack harian, dimana pada tekanan gas pada akhir perioda harian kembali sama sebagaimana tekanan gas pada awal perioda harian

Akan tetapi, terdapat kesulitan untuk meramalkan dengan akurat jumlah gas yang akan dikonsumsi pada hari tertentu. Dengan demikian apabila realisasi demand pada hari yang bersangkutan lebih besar dari pasokan, maka pada akhir perioda harian linepack akan lebih rendah daripada pada awal perioda harian, seperti digambarkan pada Gambar 3-3 berikut:


Gambar 3-3: Ilustrasi linepack pada akhir perioda harian lebih rendah dari awal perioda harian


Jika pada hari-hari berikutnya realisasi demand ini dibiarkan selalu lebih dari pasokan, tanpa dilakukan koreksi (penambahan) terhadap pasokan, maka variasi antara demand dan pasokan dalam beberapa hari akan terakumulasi sehingga linepack akan mencapai batas minimum, seperti digambarkan dalam Gambar 3-4. Dalam gambar tersebut diilustrasikan linepack pada awalnya adalah 210 MMscf. Akumulasi harian demand gas selalu lebih besar dari akumulasi pasokan gas pada hari yang bersangkutan, sehingga pada akhir hari ke tujuh linepack gas turun menembus batas minimum linepack, yaitu 150 MMscf.





Gambar 3-4: Ilustrasi berkurangnya akumulasi linepack hingga mencapai batas minimum


Keadaan sebagaimana diilustrasikan pada Gamabar 3-3 dan 3-4, harus dihindari dengan mengatur pasokan sedemikian rupa sehingga linepack selalu berada pada batas maksimum dan minimum. Pengaturan ini disebut sebagai balancing. Dalam kasus diatas maka pasokan hari-hari berikutnya harus ditambah, sehingga linepack diupayakan kembali kepada posisi sebelumnya.

Pada kondisi dimana batas linepack (maksimum dan minimum) akan terlewati, maka transporter berhak menutup atau memperkecil atau memperbesar valve pada setiap titik terima (recive point) atau setiap titik serah (delivery point) untuk menjaga sistem jaringan pipa gas selalu berada dalam kondisi aman.

Berdasarkan diskusi di atas, mengetahui profil demand gas adalah menjadi hal yang sangat penting dalam pengoperasian pipa, karena profil tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan linepack terutama jika profil supply gas relatif konstan. Berikut disajikan profil dimand gas yang diturunkan dari profil konsumsi listrik di Jawa Timur. Penurunan yang dimaksud disini adalah dengan mengkonversikan konsumsi listrik di Jawa Timur dari Megawat (MW) kedalam satuan MMscf Gas/Jam dengan asumsi efisiensi pembangkit listrik gas sebesar 50%, dan nilai kalori gas bumi 1 Mscf = 1000 MMBtu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun