Mohon tunggu...
Petrus Purnama
Petrus Purnama Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang mau belajar 'mengetik' di keyboard... Dan Mau membaca ketikan orang lain. Pemerhati Social Entrepreneurship dan Internet Marketing, suka masalah Teknologi khususnya Internet.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membaca Fenomena Awan di Yogyakarta

12 Juni 2010   05:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:35 5167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_164915" align="alignleft" width="300" caption="Foto by Bayu R Langga"][/caption] Jumat sore Tanggal 11 Juni 2010 menjelang pelaksanaan piala dunia, langit kota Yogya diliputi pemandangan yang sangat luar biasa. Ada sebuah fenomena alam yang tidak seperti biasanya. Diatas langit kota yogya terpampang suatu gugusan awan yang seperti terbelah, membentuk seperti suatu jalan besar diatas langit. Beberapa cerita muncul mengkaitkan fenomena tersebut dengan terjadinya sebuah gempa, yang juga pernah melanda kota Yogya tahun 2006 yang lalu (Kenangan terjadinya bencana : 27052006 Waktu Bencana). Saya tertarik pandangan ilmuan atau para pakar mengenai hal ini. Dari beberapa sumber di intenet , ada penjelasan yang menarik yang diuntarakan situs informasi gempa jepang. [caption id="attachment_164916" align="alignright" width="300" caption="Foto by Bayu R Langga"][/caption] Menurut situs tersebut fenomena awan bisa terjadi dikarenakan oleh gelombang elektromagnetik yang disebabkan terjadinya tubrukan lempeng penyebab gempa akan keluar dan membuat efek pada terbentuknya awan yang tidak seperti biasanya. Pakar gempa China Guo dan Wang, memiliki teori , letusan gas panas akibat suatu tubrukan pada bumi mengakibatkan terjadinya penguapan yang luar biasa di awan yang membuat suatu fenomena alam. Pendapat lain diungkapkan Friedemann Freund dari NASA Ames Research Center ,Moffett Field, California. Kemungkinan besar akibat adanya tabrakan didasar bumi menyebabkan perubahan ion diatas udara, padahal ion ini biasanya diperlukan dalam pembentukan suatu awan. Disitus Informasi Gempa Jepang diberikan beberapa gambaran awan yang bisa terbentuk, biasanya terbagi menjadi 4 jenis bentuk dasar : [caption id="attachment_164912" align="aligncenter" width="300" caption="j-jis.com"][/caption] Gambar 1: Bentukan Awan Lurus. Gambar 2: Bentukan Awan Radial / gelombang. Gambar 3: Bentukan Awan Tornado / Tegak Lurus. Gambar 4: Bentukan Awan Benih / seperti biji beras . Berdasarkan awan yang terjadi di Yogyakarta maka awan yang sesuai adalah type awan no satu, terdiri atas dua type bentukan : [caption id="attachment_164939" align="alignleft" width="109" caption="kumo.j-jis.com"][/caption] Pertama seperti bentuk awan biru yang terbelah dengan garis lurus, seperti bentukan awan hujan atau awan yang terjadi setelah hujan. Diperkirakan akan terjadi gempa 2-3 hari setelah awan terlihat, jenis gempa besar, perkiraan pusat gempa sesuai arah bentukan awan. Gempa yang penah terjadi ketika bentukan awan nampak yaitu : Gempa kushiro (hokaido) 18 Januari 2005; M 6,4. [caption id="attachment_164940" align="alignright" width="120" caption="kumo.j-jis.com"][/caption] Kedua seperti bentuk garis vertikal mirip pita panjang, Warna umumnya  putih, abu-abu, merah,hitam dan berwarna. Perkiraan terjadi gempa bergantung panjang awan, semakin panjang semakin dekat terjadi gempa, semakin awan berisi atau tipisnya awan menandakan kuat lemahnya gempa, biasanya dikira sebagai asap dari pesawat terbang, pusat gempa seuai dengn arah awan.Gempa yang pernah terjadi setelah penampakan awan tersebut diantaranya : Gempa Tokachi-oki (26 September 2003 M8.0), Gempa Niigata Prefecture (23 October 2004 M6.8), Gempa Tottori barat (6 October 2000 M7.3)dan Gempa  Sumatra (26 December 2004, M9.3). Manusia hanya bisa mempelajari saja fenomena alam yang terjadi tetapi segala sesuatu yang akan terjadi hanya seijin kehendak Yang Maha Kuasa. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Salam Kompasiana Sumber : Informasi Gempa Jepang http://j-jis.com/yochi/zen_kumo.shtml http://pinewooddesign.co.uk/2008/05/12/earthquake-cloud-prediction/ http://www.inthenews.co.uk/news/autocodes/countries/china/scientists-say-curious-clouds-could-foretell-earthquakes-$1218210.htm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun