Mohon tunggu...
Petrus Purnama
Petrus Purnama Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang mau belajar 'mengetik' di keyboard... Dan Mau membaca ketikan orang lain. Pemerhati Social Entrepreneurship dan Internet Marketing, suka masalah Teknologi khususnya Internet.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Uniknya Yogyakarta: Pantai 'Perawan'

7 Juni 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:42 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_160354" align="alignright" width="300" caption="adventure-travel-tales-and-tips.com"][/caption] Saya masih ingin bercerita tentang keunikan Kota Yogyakarta yang menjadi kota tempat tinggal saya dari semasa kuliah sampai berputra dua. Keunikan yang akan saya ceritakan kali ini adalah keindahan alam yang dimiliki Yogyakarta, terutama daerah pantai selatan di Kabupaten Gunung Kidul. Pantai pesisir selatan Yogyakarta ini, memang terkenal dengan daerah karst atau daerah yang terdapat banyak bukit kapur, kondisi alam cukup curam, bertebing tinggi dan dengan akses jalan yang berkelok-kelok. Daerah ini terkenal dengan daerah kering, yang menjadi langganan bantuan air apabila musim kemarau tiba. Syukur sekarang di temukan matai air bawah tanah Bribin yang dijadikan proyek bersama Indonesia - Jerman, untuk bisa menaikan air tersebut menjadi supply air tawar bagi daerah Gunung Kidul. Masa kuliah, kami biasa mengadakan acara rutin tiap semester baru, mengajak adik-adik dan teman-teman baru untuk berkunjung ke daerah pantai selatan di daerah Gunung Kidul ini. Pantai yang menjadi langganan kami adalah : Baron, Kukup, Drini, Krakal, Sundak, dan Sadeng. Keunikan daerah pantai ini adalah karena keaslian atau 'perawannya' daerah ini, masih belum banyak dikunjungi dan masih kurangnya fasilitas pendukung sebagai obyek wisata. Beruntung akses jalan ke daerah tersebut sudah banyak mengalami perubahan sekarang, jalan aspal hotmix sudah terbentang dari yogyakarta sampai ke setiap pantai tersebut. Acara rutin tahunan yang kami adakan masa kuliah , diawali perjalanan Yogyakarta - Baron, bekisar 2 jam lamanya. [caption id="attachment_160351" align="alignleft" width="210" caption="pesonagunungkidul.com"][/caption] Pantai baron menjadi tujuan awal karena pantai ini cukup unik dan sudah banyak pedagang makanan yang tersedia, sehingga cocok untuk beristirahat sebentar sambil menikmati makanan sea food yang bisa kita beli langsung di Tempat Pelelangan Ikan setempat. Baron menjadi sentra para nelayan setempat, keunikan baron karena pantai ini di pagari dua bukit karang karst disisi kiri dan kanan, menjadi teluk. Keunikan yang lain, terdapat jalur sungai yang berasal dari mata air bawah tanah  yang menyatu dengan bibir pantai, jadi ada daerah perpaduan antara air tawar dan asin. [caption id="attachment_160355" align="alignright" width="210" caption="pesonagunungkidul.com"][/caption] Setelah melepas lelah dan bermain air di Baron, perjalanan dilanjutkan ke pantai lain seputar pantai selatan ini. Pantai selanjutnya yang dikunjungi adalah  Pantai Kukup, unik dengan hamparan karang dan air yang bening, sangat disukai untuk sekedar bermain air dan berfoto dengan latar belakang pulau karang yang terhubung dengan jembatan, eksotik. Berpasir putih, dan banyak pedagang biota laut di tempat ini. [caption id="attachment_160357" align="alignleft" width="210" caption="pesonagunungkidul.com"][/caption] Pantai Drini , obyek lain, masih berciri sama pantai karang dengan air laut jernih, di tempat ini kita biasa bermain menyusuri bukit karang yang banyak terdapat disana, mencari hewan laut yang terperangkap dibibir pantai karang, atau menyusuri lorong karang yang seolah menjadi tameng dari ganasnya ombak laut selatan. Disebut drini karena lokasi pantai banyak tumbuh pohon drini yang kayunya dipercaya bisa dipakai untuk penangkal ular berbisa. Ternyata sebelum pantai ini ada Pantai Sepajang yang terlewatkan oleh kami, Pantai yang jarang dikunjungi dan pada waktu tertentu menjadi tempat mendaratnya penyu laut untuk bertelur, menjadikan wilayah ini sebagai tempat konservasi penyu. [caption id="attachment_160367" align="alignright" width="210" caption="pesonagunungkidul.com"][/caption] Pantai berikut yang kami kunjungi adalah Pantai Krakal, pantai terpanjang dari untaian pantai yang dikunjugi tadi. Pantai dengan ciri pasir putih, sangat digemari untuk sekedar bersantai, bermain voley atau sekedar berburu biota laut. Di Pantai Krakal sudah tersedia juga hotel kelas melati, apabila ingin bermalam di pantai pasir putih ini. [caption id="attachment_160359" align="alignleft" width="210" caption="pesonagunungkidul.com"][/caption] Perjalanan dilanjutkan ke Pantai Sundak, Pantai Asu dan Landak (anjing dan landak). Diberi nama sundak karena , di wilayah ini terdapat mata air di dalam sebuah goa di celah batu kapur. Penemuan mata air tawar yang digunakan oleh penduduk setempat ini, terjadi karena adanya pertarungan anjing yang mengejar seekor landak yang masuk ke gua ini, sehingga menjadi asal nama pantai Sundak. [caption id="attachment_160360" align="alignright" width="180" caption="pesonagunungkidul.com"][/caption] Akhir perjalan kami menghampiri Pantai Sadeng, yang tidak serangkai dengan pantai yang sudah kami kunjungi. Terkadang kami langsung pulang, kalau waktu yang tersedia dengan berkeliling pantai, sudah terlalu sore. Pantai Sadeng adalah pantai yang terdapat telaga suling, yang diyakini sebagai muara dari sungai bengawan solo purba. Pantai yang menjadi tempat Pangkalan Pendaratan Ikan, sumber produk perikanan untuk wilayah Yogyakarta. [caption id="attachment_160362" align="alignleft" width="210" caption="pesonagunungkidul.com"][/caption] Pantai lain yang kami kunjungi khusus karena jarak yang terpisah adalah Pantai Wedi Ombo atau dalam bahasa Indonesia, Pantai pasir (wedi) yang luas (ombo). Pantai teluk yang berhampar pasir putih luas, yang terlihat menyabit dari jauh. Menurut saya pantai ini tidak kalah dengan pantai di Bali, sangat eksoktik apabila sunset atau sunrise menjelang.  Disekitar pantai ini ada terdapat Pantai Gremeng, Pantai Jungwok dan Pulau Kalong, pulau dengan ribuan kalong yang bersarang di pulau tersebut. Ketiga tempat yang masih belum sempat dikunjungi. [caption id="attachment_160364" align="alignright" width="210" caption="titicuantique.multiply.com"][/caption] Perjalanan pulang ke Yogyakarta setelah dari pagi mengunjungi berbagai lokasi pantai, tidak melepaskan kesempatan untuk mampir di lokasi sebelum tikungan bokong semar, yaitu Bukit Hargodumilah atau Bukit Bintang. Lokasi yang memiliki pemandangan ke arah kota Yogyakarta, sangat indah waktu sunset, melihat kerlap kerlip lampu kota Yogyakarta di kejauhan. Kalau siang hari dari tempat ini bisa terlihat dikejauhan Gunung Sindoro dan Sumbing , juga Gunung Merbabu dan Merapi disisi lain. [caption id="attachment_160365" align="alignleft" width="210" caption="wisatagunungkidul.com"][/caption] Perjalanan menyusuri pantai selatan Yogyakarta terasa melelahkan dan tidak bisa habis dalam waktu satu hari kunjungan, karena masih ada beberapa pantai yang menarik dan masih 'perawan'. Bersanding dengan berbagai keistimewaan kuliner dan kerajinan. Kerajinan seni topeng dan batik kayu, kuliner tradisional Nasi tiwul gunung kidul, hmm sayang untuk dilewatkan. Monggo Mampir NgaYogyakarta Hadiningrat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun