Mohon tunggu...
Lardianto Budhi
Lardianto Budhi Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu Membahagiakan

Guru yang suka menulis,buat film,dan bermain gamelan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Enthus Susmono dan Wayang Rai Wong"

23 Mei 2018   14:43 Diperbarui: 23 Mei 2018   14:55 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wayang rai wong dalam tataran semiotika seni seolah-olah merupakan pola dan jenis estetika yang ditangkap Enthus untuk mengajak masyarakat belajar pada dirinya sendiri. Enthus seakan-akan meyakini bahwa salah satu strategi pendidikan sosial masyarakat yang paling baik adalah dengan membawa masyarakat pada suatu keadaan dimana ia bisa melakukan katarsis dan internalisasi nilai tanpa merasa disalahkan atau digurui.

Kini, sang pendidik masyarakat itu telah tiada. Sebagaimana pepatah : gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Enthus Susmono sebagai seorang seniman tentu tetap tak sempurna, tapi setidaknya ia telah menunaikan baktinya sebagai manusia dengan kesungguhannya memberikan manfaat hidupnya bagi manusia. 

Selamat jalan Enthus Susmono.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun