Mohon tunggu...
SpotiCay and Psycology Tips
SpotiCay and Psycology Tips Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi | Self Improvement | Mental Health | My Story

Tempat dimana Icay Curhat, Meracau, dan Cerita secara lebih personal sama kamu

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

7 Tanda Self Diagnose Depresi dan Kamu Tidak Benar-benar Mengalaminya (Part 2)

13 April 2022   11:00 Diperbarui: 13 April 2022   11:04 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7 Tanda Self Diagnose Depresi (Part 2)

Sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai "7 Tanda Self Diagnose Depresi", Kenalin aku icay, aku membagikan beberapa konten yang sangat aku sukai, yaitu: psikologi, mental health, self improvement, dan kisah pribadiku. Kalau kamu memiliki ketertarikan yang sama denganku, kamu bisa follow untuk menikmati artikel artikel dengan tema yang sama. Artikel ini kutulis berdasarkan opini dan referensiku dari beberapa sumber.

Artikel ini dibuat dalam 3 bagian, pastikan kamu telah membaca artikel pertama pembahasan ini pada link berikut :   

So Let's go kita masuk ke pembahasan. Semoga bermanfaat

Kapan tepatnya kesedihan menjadi depresi? Karena kedua kata ini sering digunakan secara bergantian, beberapa orang menjadi bingung tentang perbedaannya. Mengatakan kamu depresi berbeda dengan kamu bersedih. Karena bila kamu depresi hal ini pada penyakit mental, bukan emosi. Ketika kamu merasa sedih atau sudah lama merasa sedih, kamu mungkin khawatir tentang yang mana yang kamu alami.

Untuk gambaran umum, depresi biasanya lebih parah dalam hal durasi dan luasnya bagaimana hal itu mempengaruhi hidup kamu. Di sisi lain, kesedihan adalah normal, dan mungkin diperlukan waktu yang lebih singkat untuk pulih daripada depresi klinis. Ada beberapa perbedaan antara kesedihan normal dan depresi klinis, dan dalam artikel ini, kita akan berbicara tentang tujuh di antaranya.

4. Kepercayaan diri kamu tidak terpengaruh secara permanen.

Hal yang normal bagi orang yang sedih untuk mendapatkan perasaan negatif tentang diri mereka sendiri dan hal-hal yang mengganggu mereka. Emosi seperti penyesalan, Keraguan, dan keputusasaan adalah hal biasa ketika kamu mengalami peristiwa yang tidak menguntungkan. Namun, pikiran-pikiran ini cenderung memudar seiring waktu, terutama ketika kamu telah menemukan akar masalahnya dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya atau melanjutkannya.

Ini berbeda dari orang-orang depresi yang terjebak dalam lingkaran negatif yang terus menerus. Mereka cenderung memandang diri mereka sebagai orang yang tidak layak mendapat bantuan apa pun, dan dalam beberapa situasi, ini bahkan meluas ke pikiran dan tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. 

Mampu bangkit kembali atau pulih dari pengalaman buruk adalah indikator yang baik untuk kesehatan mental kamu, jadi jika kamu mengenal seseorang yang menyimpan pikiran yang terus menerus berkurang, kamu selalu dapat membantu mereka dengan memberi tahu mereka bahwa mereka memiliki teman di dalam diri kamu dan bahwa kamu selalu tersedia untuk membantu atau mencari bantuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun