Jakarta, 7 Agustus 2024 --- Setelah mengalami pengalaman traumatis sebagai korban perdagangan orang (TPPO) di Irak, Linggawati, seorang warga Bekasi, akhirnya kembali ke tanah air dan melangkah ke kantor Pelayanan Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) di Jakarta. Kunjungan ini didampingi oleh tim Suara Perempuan Nusantara, yang dipimpin oleh Mahadir. Tujuan kunjungan ini adalah untuk menyampaikan sejumlah permohonan penting terkait perlindungan dan pemulangan korban TPPO lainnya.
Linggawati, yang baru saja tiba dari Irak, tidak hanya membawa berita duka tetapi juga sejumlah permohonan mendesak kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Permohonan pertama adalah agar pemerintah Indonesia lebih proaktif dalam melindungi WNI di Irak, terutama mengingat tingginya risiko perdagangan orang dan eksploitasi di negara tersebut. "Kami meminta pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah perlindungan bagi WNI di luar negeri, terutama di daerah yang rawan seperti Irak," ujar Linggawati dalam pernyataannya.
Permohonan kedua adalah bantuan untuk pemulangan Liana Sari, seorang korban TPPO lain yang saat ini masih terjebak di Irak. Linggawati mendesak agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan pemulangan Liana Sari. "Liana Sari masih berada di luar negeri dan membutuhkan bantuan kita. Kami berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus untuk pemulangan segera," tambahnya.
Selain itu, Linggawati juga meminta agar Liana Sari diperbolehkan menggunakan telepon seluler agar dapat berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Ini merupakan hal penting untuk memberikan dukungan emosional dan memastikan bahwa Liana Sari tetap terhubung dengan orang-orang terkasihnya selama masa sulit tersebut.
Linggawati tidak hanya menyoroti masalah-masalah yang harus diatasi, tetapi juga mengajukan permohonan perbaikan dalam pelayanan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Erbil. Dia meminta agar KJRI meningkatkan kualitas pelayanan untuk memastikan bahwa kasus-kasus serupa dapat ditangani dengan lebih baik di masa depan. "Kami menghargai bantuan yang telah diberikan, namun masih banyak yang perlu diperbaiki dalam pelayanan KJRI di Erbil," ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Linggawati juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri atas bantuan yang telah diberikan dalam pemulangan dirinya. "Terima kasih kepada Kemlu atas bantuan dalam pemulangan saya. Namun, kami berharap dukungan ini dapat terus berlanjut untuk korban lainnya dan perbaikan sistem pelayanan yang ada," jelasnya.
Mahadir dari Suara Perempuan Nusantara menambahkan, "Kami di SPN berkomitmen untuk mendampingi dan memperjuangkan hak-hak korban perdagangan orang. Kunjungan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa suara korban didengar dan langkah-langkah yang diperlukan diambil untuk melindungi mereka."
Kunjungan ini juga menjadi sorotan media dan menarik perhatian publik, mengingat dampaknya yang luas terhadap kebijakan perlindungan WNI di luar negeri. Berita ini memicu diskusi di kalangan masyarakat dan memunculkan dorongan untuk tindakan yang lebih proaktif dari pemerintah dalam melindungi warganya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai upaya perlindungan WNI dan berita terkini terkait kasus TPPO, kunjungi situs resmi Suara Perempuan Nusantara atau ikuti akun media sosial mereka. Keterlibatan masyarakat dalam isu ini sangat penting untuk menciptakan perubahan yang positif dan memastikan perlindungan yang lebih baik bagi semua WNI di luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H