Melihat Sang Bhagava, Bahiya mendekatinya, dan setelah sampai kepadanya, bersujud dikakinya, dengan kepala menyentuh kaki Sang Bhagava, dan berkata: “Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Bhagava! Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Tathagata! Agar memberiku kesejahteraan dan kebahagiaan jangka panjang kepadaku.”
Setelah ini dikatakan, Sang Bhagava berkata kepadanya: “Ini bukan waktunya, Bahiya. Kami tengah memasuki kota untuk mengumpulkan makananan.”
Untuk kedua kali Bahiya berkata kepada Sang Bhagava: “Tetapi, sukar mengetahui dengan pasti bahaya apa yang mengancam kehidupan Sang Bhagava, atau bahaya apa yang mengancam kehidupanku. Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Bhagava! Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Tathagata!, agar memberiku kesejahteraan dan kebahagiaan jangka panjang kepadaku.”
Untuk kedua kali Sang Bhagava berkata kepadanya; “ini bukan waktunya, Bahiya. Kami tengah memasuki kota untuk mengumpulkan makanan.”
Untuk ketiga kalinya Bahiya berkata kepada Sang Bhagava: “Tetapi, sukar mengetahui dengan pasti bahaya apa yang mengancam kehidupan Sang Bhagava, atau bahaya apa yang mengancam kehidupanku. Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Bhagava! Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Tathagata!, agar memberiku kesejahteraan dan kebahagiaan jangka panjang kepadaku.”
“Kalau begitu, Bahiya, engkau harus berlatih demikian: Berkaitan dengan apa yang terlihat, hanya ada yang terlihat. Berkaitan dengan apa yang terdengar, hanya ada yang terdengar.Berkaitan dengan apa yang tercerap, hanya ada yang tercerap. Berkaitan dengan apa yang teringat, hanya ada yang teringat. Demikianlah engkau harus berlatih. Bila bagimu hanya ada yang terlihat berkaitan dengan yang terlihat, hanya ada yang terdengar berkaitan dengan yang terdengar, hanya ada yang tercerap berkaitan dengan apa yang tercerap, hanya ada yang teringat berkaitan dengan apa yang teringat. Maka, Bahiya, tidak ada engkau sehubungan dengan itu. Bila tidak ada engkau sehubungan dengan itu, maka tidak ada engkau disitu. Bila tidak ada engkau disitu, maka engkau tidak disini, atau disana atau diantara keduanya. Inilah, hanya inilah, akhir dukkha.”
Itulah sebagian cuplikan dari Sutta Bahiya yang ku baca tepat hari ini setelah menyusuri perjalanan sang waktu lebih dari lima puluh tahun.
Dalam menyusuri sang waktu, aku ada diantara yang terlihat dan tidak terlihat
Dalam menyusuri sang waktu, aku ada diantara yang terdengar dan tidak terdengar
Dalam menyusuri sang waktu, aku ada diantara yang tercerap dan tidak tercerap
Dalam menyusuri sang waktu, aku ada diantara yang teringat dan tidak teringat
Dalam menyusuri sang waktu, aku masih disitu. Disini dan disana atau diantara keduanya.
Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Bhagava ! Ajarkan Dhamma kepadaku, wahai Tathagata !
Agar ;Berkaitan dengan yang terlihat, hanya ada yang terlihat. Berkaitan dengan apa yang terdengar, hanya ada yang terdengar.Berkaitan dengan apa yang tercerap, hanya ada yang tercerap. Berkaitan dengan apa yang teringat, hanya ada yang teringat. Maka tidak ada aku disitu. Tidak ada aku disini atau disana atau diantara keduanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H