Aku menari nari dalam kalbumu
Secuil demi secuil berhamburan abuku
Aku berputar dalam ejaan ayatayat kasih
Menyatu hingga daksa tersayat perihÂ
Rasa perih tak tercicip oleh atma
Hilang karena kasihnya
Yang esa dalam degupan intuisi
Serta di aliran nadiÂ
Dan kala tiap petang
Kehancuran ini selalu hadirÂ
Tak dapat menahan lendir kenang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!