Mohon tunggu...
Balai lelang indonesia
Balai lelang indonesia Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

National Union Farmer struggle for farmer

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Survei Pilwako Bandar Lampung , Kakak Mantan Staffsus SBY Tidak Masuk Hitungan

16 Juli 2015   14:00 Diperbarui: 16 Juli 2015   14:09 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia Votes and Election Studies (INVEST) merilis empat tokoh yang diprediksi kuat akan mencalonkan diri sebagai wali kota Bandar Lampung dalam ajang Pemilihan Kepala Daerag (Pilkada) pada 9 Desember mendatang. Kebanyakan keempat orang tersebut sudah dikenal sebagai politisi.

 

Mereka adalah Walikota Bandar Lampung Incumbent Herman HN , Bakal calon wali kota Bandar Lampung yang diusung PDI Perjuangan, Maruly Hendra Utama Anggota DPRD Provinsi Lampung, Hartarto Lojaya dari partai Demokrat , Koordinator Komite Anti Korupsi (Koak) Lampung Muhammad Yunus yang maju sebagai calon independent .

Direktur Eksekutif Indonesia Votes and Election Studies Munatsir Mustaman mengatakan, berdasarkan hasil survei pada 27 Juni s/d 6 Juli 2015. Posisi Herman HN masih menempati posisi paling tinggi dalam hal popularitas, sedangkan urutan kedua disusul oleh Hartono Lojaya dengan presentasi yang tipis.

“Berdasarkan popularittasnya adalah sebagai berikut masyarakat mengenal dan tahu nama Herman HN 78,2 % , Hartarto Lojaya 72,3 % , Maruly Hendra Utama 59,2 % , Muhammad Yunus 34,3%,” ujar Munatsir di Jakarta, Senin (13/7/2015).

Nama Herman HN banyak dikenal oleh masyarakat. Sebab, ia masih menjabat sebagi walikota Bandar Lampung dan pernah mencalonkan didri sebagai Cagub Lampung. Sedangkan Hartarto Lojaya karena terpilih untuk kedua kalinya sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung. Dan Maruly lebih dikenal karena mantan aktivis , begitu juga Muhamad Yunus sebagi pengiat anti korupsi.

Sementara itu, dalam hal akseptabilitas nama Herman HN juga masih berada dalam posisi puncak, dengan 29,3‎, disusul dengan Hartarto Lojaya sebesar 26,2 %, kemudian Maruly Hendra Utama 13,2% dan terakhir Muhamad Yunus 7,2 % sisanya 24,1 % menyatakan belum mau memilih.

“Berdasarkan jawaban spontan responden atas pertanyaan siapa yang akan dipilih jika pemilihan Walikota dilakukan hari ini maka Herman HN akan dipilih responden sebanyak 30,1 % , Hartarto Lojaya 31,2 % , Maruly Hendra Utama 14,2% dan Muhamad Yunus 5,3 % dan belum memilih 19,2 %,” tegasnya.

Sementara Direktur Pascasarjana Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (USBRJ) Edy Irawan Arief kakak dari mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Bantuan Bencana Alam Andi Arief  yang diperkirakan akan ikut dalam bursa pilwako Bandar lampung dalam survei awal yang mengunakan survei Metadata tidak masuk dalam hitungan bakal calon walikota Bandar Lampung  yang dilakukan oleh Invest hal ini menunjukan bahwa Edy Irawan Arief kurang layak dijual sebagai bakal calon walikota Bandar Lampung  dan masih akalh dengan mantan aktivis PRD Maruly Hendra Utama yang akan mendaftarkan diri sebagai bakal cawako Kota Bandar Lampung di PDIP .

Dengan adanya survei ini, maka diprediksi kedua bakal calon Herman HN dan Hartanto ‎akan bersaing kuat dalam Pilkada Lampung. Mereka memiliki potensi kuat untuk memenangkan Pilkada. Pasalnya, meski banyak yang sudah bisa menentukan calonnya. Namun, jumlah yang belum mantap dengan pilihannya masih cukup besar.

“Sehingga potensi Herman HN , Hartarto Lojaya dan Maruly Hendra Utama sangat terbuka untuk memenangkan pemilihan walikota Bandar Lampung dan semua bergantung pada kerja tim sukses dan partai pengusung, perang opini dimedia yang bisa mempengaruhi pilihan rakyat terhadap calon,” jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun