Tanggal merah di tanggal satu buat saya tidak ada artinya. Pasalnya setiap tanggal satu,Saya wajib berangkat dan bekerja di kantor. Ingat, Hukumnya wajib. Kalau dihitung, ini adalah tanggal satu ke 38 saya bekerja di kantor. Itu artinya sudah 3 kali tahun baru Saya rayakan di kantor.
Bukan hanya tanggal satu saja Saya wajib masuk, tapi juga dua hari di akhir bulan. Jadi, selama tiga hari itu Saya harus duduk berlama lama di depan komputer. Waktunya dari pagi sampai tengah malam. Di akhir bulan sampai jam 12 malam, sedangkan di tanggal 1 maksimum sampai jam 9. Pekerjaan ini tidak bisa dikerjakan dirumah, karena aplikasi hanya bisa di akses lewat jaringan kantor.
Sedihkah saya? Kalau ditanya seperti itu, jujur dari hati yang terdalam saya akan menjawab YA. Yang paling sedih adalah saat di akhir tahun, saat yang lain merayakan tahun baru. Saya merayakannya di kantor sendirian, karena hanya saya seorang di bagian ini. Alhamdulillah selama ini untuk hari raya idul fitri tidak pernah jatuh di tanggal tanggal itu. Saya selalu was was, membayangkan merayakan idul fitri di kota perantauan sendirian.
Terkadang saya merasa jenuh , ingin rasanya pindah dari bagian ini. Namun, Saya selalu mencoba menyemangati diri sendiri dengan berkata “ikhlas ikhlas, ini semua demi perusahaan tercinta. Perusahaan ini telah banyak memberikan banyak kenikmatan kepadamu, banyak orang di luar sana yang ingin berada di posisimu, banyak bersyukur ” . Hanya itu ikhlas dan rasa syukur yang membuat saya masih bertahan.
Semoga tanggal 1 tahun depan, Saya sudah pindah ke bagian lain. Kalaupun belum, semoga hari hari libur tidak jatuh pada tanggal 1. Heehe....
Selamat Hari buruh dan Selamat Bekerja….
Salam,
#Kantor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H