Muhasabah Menyambut Tahun Baru Masehi 2017

Waktu adalah kehidupan, begitu kata seorang ahli. Mari kita awasi, ajak anak anak kita generasi muda agar tidak ikut2an melakukan perayaan datangnya tahun baru dengan berhura-hura, bertindak sesuka hati, pesta MIRAS, sabu dll yang dapat merusak diri generasi muda kita. Sebagai orang tua, sudah sepantasnya memberikan peringatan dan mengajak berdiskusi di meja makan, diruang keluarga, dan dalam kesempatan apa saja saat dapat berkumpul dengan anggota keluarga, kita beri pengertian bagaimana memaknai cara menyambut datangnya tahun baru 2017. 

Mari kita ajak bermuhasabah (instrospeksi diri) selama setahun lalu apa yang sdh dilakukan pada diri kita, bagaimana ibadah kita, amaliah kita dan apa yang sdh kita berbuat untuk bekal hidup selanjutnya yang kekal di akhirat, karena sejatinya waktu, detik demi detik itu adalah saat dimana usia kita di dunia ini semakin berkurang, tentunya kita harus arif bijaksana bagaimana mensikapi itu semua agar dengan waktu yang semakin berkurang tersebut semakin meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT, waktu yang semakin berkurang dengan bertambahnya tahun baru ini harus kita memaknai sebagai rambu-rambu "semakin dekat waktu kita berjumpa dengan Sang Kholiq (pencipta) Allah SWT". 

Banyak diantara kita, orang tua yang justru membiarkan anak-anak kita keluar rumah pergi ke jalan raya, ke pesta kembang api hingga larut malam bahkan hingga pagi dini hari, dengan bersenang-senang bersama teman-teman nya, orang tua tidak tahu apa yang dilakukan anaknya diluar sana hingga pagi, mereka bergaul bebas, merayakan pergantian tahun, minum-minuman keras, sabu-sabu dan lain-lain, sungguh sangat disayangkan. 

Mari dipenghujung tahun ini dengan datangnya tahun 2017, kita ajak anak anak kita ke masjid, mushola untuk ber istighotsah, istighfar memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang kita lakukan setahun yang lalu. 

Semoga kita semua diselamatkan dari hal hal yang merugikan diri sendiri. Terima kasih. (San)