PembahasanÂ
Teori Progresivisme John DeweyÂ
Progresivisme berasal dari kata progresif dengan arti bergerak maju. Dengan demikian progresivisme dapat diartikan sebagai gerakan perubahan yang menuju ke arah kebaikan. Secara singkat progresivisme merupakan suatu aliran yang menekadkan pada kemajuan dengan membawa suatu perubahan. Pendapat lain menjelaskan bahwa progresivisme modern merupakan suatu aliran dengan pendidikan sebagai penekanannya yang bukan hanya memberikan berbagai pengetahuan kepada orang yang dididik, melainkan dengan beragam kegiatan yang melatih kemampuan berpikir secara menyeluruh, sehingga mereka yang dididik akan berpikir dengan sistematis melalui berbagai macam ilmiah, seperti informasi teoritis dan penyediaan berbagai data empiris, pertimbangan, memberikan analisis, dan pembentukan kesimpulan dari berbagai macam pilihan alternatif untuk pemecahan masalah yang sedang dihadapi (Muhmidayeli, 2011 :151).Â
John Dewey menjelaskan bahwa progresivisme adalah aliran filsafat yang berfokus ke arah depan dengan peserta didik sebagai salah satu subjek dalam pendidikan yang memiliki potensi dan bekal untuk mengembangkan dirinya agar memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Selain itu, john dewey menjelaskan bahwa sekolah merupakan struktur masyarakat kecil dengan demikian terdapat kehati-hatian dalam mengelola sekolah tersebut.Â
Tidak hanya itu, John Dewey menjelaskan bahwa progresivisme pendidikan dapat dilakukan dengan reorganisasi dan rekonstruksi pengalaman, yaitu mengembangkan makna dari pengalaman yang sebelumnya, dan kemudian meningkatkan pengalaman tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:Â
1. Meningkatkan makna untuk mengetahui seberapa penting pembelajaran dan pengalaman yang terus menerus terjadi dalam proses perkembangan.Â
2. Di samping itu, adanya pengalaman membuat proses pendidikan menjadi kekuatan atau kontrol dalam pembelajaran selanjutnya.
 John dewey menyebutkan bahwa pendidikan progresivisme menghendaki adanya filsafat pendidikan yang berlandas pada filsafat pengalaman. Kesatuan pengalaman memiliki aspek penting yang dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:Â
1. Hubungan yang berkelanjutan antara individu dengan masyarakat.Â
2. Hubungan berkelanjutan antara benda dan pikiran.Â
Sementara itu, progresivisme melihat pendidikan memiliki segi sosiologis, yaitu pendidik harus mampu mengetahui kemanakah tenaga-tenaga itu harus dibimbing. John dewey menjelaskan jika tenaga-tenaga harus mengabdi pada kehidupan masyarakat sehingga pendidikan menjadi proses sosial dan sekolah merupakan suatu institusi sosial.Â
Berbagai penjelasan tersebut dapat kita tarik menjadi suatu pemahaman bahwa aliran progresivisme adalah suatu aliran yang terdapat dalam filsafat pendidikan dengan menghendaki adanya perubahan yang mengarah menuju kemajuan. Dengan arti lain, peserta didik harus bisa diubah oleh pendidikan agar memiliki kemampuan pribadi untuk menjadi tangguh dan mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi serta dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial di masyarakat tempat tinggal mereka. Oleh karena itu, progresivisme menekankan pada pemecahan masalah yang ada pada proses pendidikan.Â
Interaksi sosialÂ
Interaksi sosial merupakan proses hubungan-hubungan sosial yang dapat berupa hubungan dinamis antara individu individu satu dengan individu lain, antara kelompok dengan kelompok lain maupun antara kelompok dengan individu. Herbert Blumer menjelaskan bagaimana terjadinya proses interaksi sosial didasari pada sesuatu hal yang memiliki makna bagi manusia dengan melakukan tindakan. Kemudian munculnya makna yang dimiliki sesuatu tersebut berasal dari interaksi antara individu dengan sesama, akan tetapi makna memiliki sifat yang tidak tetap yang terjadi melalui proses penerjemahan yang dilakukan individu ketika menemui sesuatu.Â
Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa interaksi sosial terjadi apabila memenuhi dua syarat sebagai berikut:Â
1. Kontak sosialÂ