"Wolf Totem" menceritakan kisah Chen Zhen, seorang pemuda dari Beijing yang dikirim ke Mongolia selama Revolusi Kebudayaan untuk hidup bersama para penggembala nomaden. Terpesona oleh hubungan simbiotis antara serigala dan penggembala serta peran serigala dalam ekosistem padang rumput, Chen mengambil anak serigala yatim untuk membesarkannya. Kegemarannya pada serigala menimbulkan konflik, baik dengan tradisi setempat maupun kebijakan pemerintah yang mengancam keseimbangan alam. Film ini adalah perenungan tentang keindahan alam, kebrutalan, dan hubungan kompleks antara manusia, binatang, dan lingkungan mereka.
"Unsur intrinsik" dalam novel "Wolf Totem" termasuk:
1. Tema : Hubungan antara manusia dengan alam.
2. Alur : Maju, kisah tentang seorang mahasiswa Cina yang dikirim ke Mongolia selama Revolusi Kebudayaan, di mana ia mempelajari tentang kehidupan suku Mongol dan hubungan mereka yang mendalam dengan serigala.
3. Karakter : Chen Zhen, Yang Ke, Gasmai, Bilgee, Bao Shunghui, Batu.
4. Latar : olonbulag, MongoliaÂ
5. Sudut pandang: Sudut pandang orang ketiga.
6. Amanat : berpandangan negatif kepada hal yang tidak kita ketahui adalah suatu kesalahan, ketika hal itulah yang menjadi sesuatu yang justru bermanfaat pada lingkungan, pentingnya pemahaman, penghormatan, dan tindakan kita terhadap alam untuk memastikan kesejahteraan generasi yang akan datang.
Wolf Totem memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai berikut :
Kelebihannya : adalah alur cerita wolftotem secara keseluruhan sangat mudah dipahami dan cerita yang disuguhkan sangat menarik, sehingga cerita dari wolftotem memiliki daya tarik tersendiri.
Kekurangannya : wolftotem memiliki kekurangan yang sedikit perbedaan yang terdapat pada film dan novel, yang tentunya sangat membuat feel para pembaca yang menonton film sangatlah berbeda karena pada dasarnya apa yang mereka baca dan mereka tonton sangat lah berkebalikan.