Mohon tunggu...
Sovi Sari
Sovi Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chinese Culture

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Lu Xun "Catatan Harian Orang Gila"

14 Januari 2024   22:59 Diperbarui: 14 Januari 2024   22:59 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

LUXUN

"Catatan Harian Orang Gila"

LUXUN adalah nama pena. Ia dilahirkan dengan nama zhou shuren, di desa shaoxing, provinsi zhejiang, 1881 dengan latar belakang keluarga konfusian totok. Kakeknya seorang pegawai negeri di peking, sementara ayahnya seorang pengajar. Ia memutuskan belajar ilmu kedokteran di universitas sendai, jepang, pada 1904. Keinginan itu dipaksa oleh kondisi masyarakat di tanah airnya yang banyak disikat penyakit, tapi hanya sedikit tenaga medis yang tersedia. Ia menyaksikan sebuah pertunjukkan tentang perang jepang -- rusia. Ia melihat bagaimana seorang tiongkok dihukum mati oleh serdadu jepang. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari sekolah kedokteran. Menurutnya yang dibutuhkan tiongkok bukan cara mengobati penyakit fisik, tapi pengobat semangat. Pada tahun 1909 Lu xun kembali ke tiongkok, ia menyaksikan revolusi xinghai (1911) yang merobohkan Dinasti Qing, Sun yat sen menjadi presiden (1912), gerakan 4 mei (1919) yang menolak kebudayaan tradisional konfusian, aliansi partai nasionalis dan partai komunis (1925),  kemenangan chiang kai shek di sebagian besar wilayah tiongkok (1926), pembantaian kaum komunis di shanghai (1927).

"Cerita Catatan Harian Orang Gila" merupakan karya Lu Xun yang mengeksplorasi kompleksitas kehidupan dan psikologi manusia. Dalam kisah ini, Lu Xun menciptakan narasi yang dipenuhi dengan lapisan kegilaan dan kebingungan, menggambarkan penderitaan jiwa seorang tokoh yang mencatat pengalamannya secara mendalam.

Dalam catatan harian ini, pembaca dihadapkan pada pertanyaan filosofis tentang kesehatan mental dan norma-norma sosial. Lu Xun memakai gaya tulis yang intens, menciptakan suasana yang mencekam sekaligus memprovokasi pemikiran. Cerita ini bisa diartikan sebagai refleksi kritis terhadap masyarakat pada zamannya, menggambarkan betapa sulitnya menjaga keseimbangan mental di tengah tekanan norma sosial yang kadangkala membentuk garis tipis antara keberanian dan kegilaan.

Dengan sentuhan artistiknya, Lu Xun berhasil menyajikan cerita yang menggugah pikiran, memberikan gambaran mendalam tentang konflik internal dan eksternal yang melibatkan karakter utama. "Catatan Harian Orang Gila" tetap menjadi salah satu karya sastra yang menghadirkan pertanyaan serius tentang kesehatan mental dan kompleksitas manusia.

Kelebihan cerita Lu Xun :

mencakup kecerdasan dan kejernihan dalam menyajikan kritik sosial. Ia mampu menggambarkan realitas kehidupan masyarakat Tiongkok pada masanya dengan tajam dan menyentuh. Gaya tulisnya yang khas, dengan kepekaan terhadap ketidakadilan sosial, membuat karyanya memiliki dampak mendalam pada sastra Tiongkok modern. Lu Xun juga dikenal karena kemampuannya menggabungkan unsur-unsur psikologi karakter dengan latar belakang sosial, menciptakan narasi yang kuat dan relevan.

Kekurangan :

Lu Xun, seorang penulis Tiongkok terkenal, memiliki beberapa kekurangan dalam ceritanya. Beberapa kritikus mengatakan bahwa gaya tulisannya terkadang terlalu serius dan penuh kepedihan, tanpa sentuhan humor atau variasi emosi. Selain itu, beberapa ceritanya dianggap sulit dipahami oleh pembaca yang tidak familiar dengan konteks sejarah dan budaya Tiongkok pada masa itu. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa pandangan tentang kekurangan ini dapat bervariasi tergantung pada preferensi pembaca dan interpretasi masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun