Mohon tunggu...
SOVI MARIYANA
SOVI MARIYANA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Kebundadap Timur I Kecamatan Saronggi

Saya adalah guru kelas VI di sebuah sekolah dasar yaitu SDN Kebundadap Timur I Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Saat ini saya sedang mengikuti pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan 5 selama 6 bulan, dan sudah berjalan hampir 3 bulan. Program tersebut adalah sebuah program peningkatan kompetensi guru yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Tekhnologi dibawah. Salah satu tugas saya sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) adalah membuat berbagai kreatifitas baik berupa tulisan, video, poster, atau karya apapun yang berkolerasi dengan pendidikan. Menulis adalah salah satu hobi saya. Maka melalui PGP saya menuangkan hobi menulis saya, dan melalui media Kompasiana ini, saya ingin berbagi tulisan, pengalaman, dan cerita saya khusus dalam dunia saya sebagai aktor pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyongsong Sukses PGP 9 Sumenep dari Gugus 03 Saronggi

9 Januari 2023   21:55 Diperbarui: 9 Januari 2023   22:27 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 9 Januari 2023 sejumlah guru dari beberapa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Saronggi yang tergabung dalam KKG Gugus 03 Kecamatan Saronggi berkumpul di ruang pertemuan SDN Kebundadap Timur I Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Selain dihadiri oleh guru-guru yang tergabung dalam KKG Gugus 03, pertemuan kali ini juga di hadiri oleh Bapak H.Didik selaku pengawas sekolah dasar tingkat Kabupaten Sumenep dan Ketua KKS Gugus 03. 

Pertemuan KKG Gugus 03 kali ini membahas tentang seberapa jauh persiapan para guru SD di Kecamatan Saronggi dalam mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 di Kabupaten Sumenep saat ini. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Ahmat Zaini, S.Pd.SD. M.Pd selaku Ketua KKS Gugus 03 Kecamatan Saronggi dalam KKG yang diadakan pagi tadi, kurangnya minat para guru SD ini untuk mendaftar PGP Angkatan 9, membuat Bapak Sunarto selaku kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep turut serta memberikan motivasinya kepada para guru di Kecamatan Saronggi untuk mendaftar PGP Angakatan 9.

 Hal ini beliau sampaikan ketika menghadiri rapat di SDN Aing Tong-Tong Kecamatan Saronggi tempo hari yang dihadiri oleh seluruh kepala sekolah dan pengawas di Kecamatan Saronggi. Beliau juga menghimbau agar semua guru-guru di bawah usia 50 tahun untuk mendaftar PGP dan sebagai bukti bahwa para guru di Kecamatan Saronggi ini berpartisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah ini, maka beliau beliau meminta data guru-guru yang berhasil mendaftar maupun yang belum berhasil mendaftar PGP angkatan 9 di Kecamatan Saronggi kali ini.

Dilihat dari jumlah guru yang hadir dan antusiasme mereka mengikuti pengarahan dari para narasumber (Ketua KKS, Bapak Pengawas, dan CGP Angkatan 5), ternyata para cukup antusias untuk mendaftar PGP Angkatan 9 sekalipun batas akhir pendaftaran PGP Angkatan 5 akan berakhir esok, Selasa 10 Januari 2023. Mungkin memang harus ada semacam sentilan dari dinas terkait untuk memotivasi para guru agar mendaftar PGP ini. 

Karena tidak mudah mengajak mereka beranjak dari zona nyaman menuju proses yang mengajak guru untuk lebih meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran mengikuti jenis akifitas pengembangan diri. Harus ada kepedulian dan motivasi lebih dari pihak-pihak yang berkontribusi di dunia pendidikan yang memiliki kewenangan lebih tinggi dan yang bisa dijadikan untuk 'menekan' para guru agar proaktif berupaya mengembangkan kompetensi dirinya.

Memang pada awal pembukaan PGP Angkatan 9 ini, menurut penjelasan Pak Sunarto, tidak banyak guru di Kecamatan Saronggi yang mendaftar PGP Angkatan 9. Banyak faktor yang menjadi alasan mengapa mereka kurang berminat untuk mendaftar PGP ini. Pertama, mereka dihantui perasaan takut tidak mampu mengikuti pelaksanaan PGP jika mereka lulus dalam seluruh tahap seleksi karena mereka beranggapan, ikut PGP akan menambah kesibukan karena banyaknya tugas sehingga akan menyita banyak waktu dan tenaga yang biasanya untuk keluarga, sekolah, murid, bahkan diri sendiri. Yang kedua karena mereka merasa kurang memiliki kemampuan dibidang ilmu pengetahuan dan tehknologi seperti mengoprasikan komputer atau beragam aplikasi di komputer atau internet. 

Karena bagi mereka, PGP ini identik dengan kompetensi guru dibidang komputerisasi. Segala semua tugas dalam pelaksanaan PGP, mereka anggap akan selalu dikerjakan lewat beragam aplikasi di komputer atau internet. Ketiga mereka sudah merasa tidak mampu menjawab atau mengisi essai atau mengisi beberapa pertanyaan yang ada di tes tahap awal PGP ini. Padahal setelah melihat secara langsung antusiasme mereka dan beberapa jawaban-jawaban mereka di tahap pertama ini, jawaban yang sangat menakjubkan. 

Dari jumlah karakter minimal yang ditentukan dalam LMS, ternyata mereka mampu dengan mudah mengisi setiap pertanyaan yang ada pada kolom essai. Hal ini mematahkan anggapan mereka sendiri bahwa ikut seleksi PGP dan mengikuti tes tahap pertama sangat sulit, buktinya mereka sebagian besar mampu melakukannya. Hal ini juga membuktikan bahwa kurangnya minat mereka ikut PGP bukan karena para guru di Kecamatan Saronggi tidak mampu, tapi bisa jadi karena mereka enggan berpindah dari zona nyaman yang telah meraka rasakan selama jadi guru, mungkin juga mereka merasa sayang meluangkan waktu untuk melakukan pengembangan diri karena merasa cukup dengan kompetensi yang mereka miliki saat ini, padahal wajib hukumnya bagi guru untuk terus belajar, berlatih mengembangkan diri, mengembangkan kompetensinya sebagai guru agar kompetensinya terus maju, meningkat dan bisa selalu mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Apa jadinya jika guru memiliki sikap cepat berpuas diri dan merasa cukup dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, padahal dunia pendidikan akan selalu terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dunia pendidikan akan terus mengalami transformasi kearah yang lebih maju dan lebih baik.

Berangkat dari kejadian tersebut, tepat sekali upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep melalu Bapak Sunarto yang turun langsung ke bawah untuk memberikan motivasi dan himbauan melalui para kepala sekolah dan para pengawas SD di Kecamatan Saronggi agar semua guru yang memenuhi syarat untuk mendaftar PGP Angkatan 5. 

Ada beberapa hal penting yang bisa kita petik dan kita ingat dari kejadian ini. Pertama, ketika ditemukan guru kurang menunjukkan kompetensi dirinya, terkadang hal itu bukan karena mereka tidak mampu, tapi bisa jadi karena mereka tidak/belum memiliki kesempatan untuk menunjukkan kompetensinya. 

Kedua, pentingnya perhatian dan kepedulian para stakeholder terutama yang berada pada susunan organisasi puncak untuk selalu mestimulus, mengajak, menghimbau, bahkan mungkin jika perlu menggunakan kewenangan atau kekuasaannya untuk memaksa para kaum guru untuk terus melakukan pengembangan diri yang sesuai dengan kebutuhan profesinya agar menjadi pembelajar sepanjang hayat dan ketiga, pentingnya merubah mindset  para guru dalam memandang sesuatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun