Pada saat itu dahulu kala dan sampai saat ini di zaman edan now, semua generasi penerus Keyakinan dan Keprcayaan Lokal terus MemBumi dan Menyembah/Menghargai Alam Bumi karena memang kita semua manusia hidup di Bumi dan dari BUmi bukan dari Langit, apalagi dari Langit ke-7.
Jadi jelas sudah bahwa secara ideologis atau teologis, maka kemudian masuklah keyakinan/kepercayaan atau agama wahyu langit ke bumi nusantara dengan jalan masuk secara historis melalui 9 wali dari negeri china. Jadi berdasarkan sejarah yang tercatat proses ekspansi keyakinan agama  Langit ke Indonesia dilakukan dengan cara-cara yang taktikal dan penuh strategi lihay dan cenderung licik dan penuh tipu daya bahkan melalui proses pendekatan budaya dan salah satunya adalah melalui pertunjukkan wayang. Maka secara fakta empiris historis penjajahan secara ideologis teologika adalah merupakan kenyataan fakta yang memang sensitif apabila fakta nya dibuka dan diingatkan kembali. Namun semua nya adalah Fakta Kenyataan yang harus direnungkan ulang dengan Bijak. Apakah kita semua Tega melupakan Leluhur sendiri yang melahirkan kita asli di Bumi Pertiwi?.
#JanganSekaliSekaliLupaSejarah
Bung Karno sebagai RI-1 pertama pernah mengingatkan kita semua generasi penerus Bangsa Indonesia bahwa kita semua sebagai anak Bangsa Indonesia tidak boleh sekali sekali melupakan sejarah. Apakah itu juga termasuk dengan sejarah keyakinan kepercayaan agama Lokal Nusantara????
Mari kita merenungkan hal tersebut dan berpikir dengan Akal Sehat Yang Bijaksana. Yang pasti manusia hidup dan berkehidupan di ALAM BUMI bukan diLangit dan Lahir serta Matipun di Bumi dan tentu saja secara pasti kita semua yang saat ini berkehidupan dan menjalani anugerah hidup ini berasaL dari Bumi tidak berasal jatuh dari langit seperti Superman!.
Sampurasun @Rahayu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H