Mohon tunggu...
@FredySimbolon
@FredySimbolon Mohon Tunggu... Pengembara Bumi di Alam Semesta Jagad Raya -

Pembelajar Sejati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membela Ibu Pertiwi Bumi NKRI

8 Januari 2018   12:05 Diperbarui: 8 Januari 2018   12:14 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.netralnews.com

#BumiPertiwiIbuKitaSemuaAnakNusantara

UUD 1945 sudah 4x mengalami perubahan (amandemen), dan yang sangat menarik adalah perubahan pada pasal 6 ayat 1. Pada prinsipnya disaat menyusun/membuat UUD 1945 sebagai Konstitusi Utama dalam berbangsa dan bernegara setiap kata dan kalimat yang disusun tentunya sudah melalui proses pemikiran yang sangat matang dan bijak pada waktu saat tersebut dan juga untuk kepentingan masa jangka panjang. Kita semua anak bangsa nusantara yang lahir di bumi pertiwi Ibu Kita semua yang mana nenek moyang kita semua berasal dan bermukim asli di Nusantara, hal ini adalah sebuah kepastian yang baku.

Selain anak bangsa Asli Nusantara maka etnisitas suku bangsa lainnya ada yang menjadi pendatang di bumi pertiwi untuk mencari penghidupan dan mereka semuanya sampai saat ini masih memiliki negeri nenek moyang lokasi negeri mereka berasal (contoh ; china, arab, india & lainnya). Jadi menurut Hemat saya sebagai anak Ibu Pertiwi yang Asli berasal dari Nusantara maka penyusunan kata dan kalimat dalam UUD 1945 (KONSTITUSI) di Pasal 6 ; 1 sebelum adanya amandemen yang tertulis sebagai berikut : "Presiden adalah orang Indonesia ASLI" adalah merupakan keputusan yang Sangat Bijak dan Adil serta melalui proses pendalaman dan pemikiran secara antropologis, historis dan psikologus yang sangat Baik.

Mengapa? Karena sebagai Tuan Rumah di Negeri Nusantara adalah memang seharusnya dan selayaknya Anak Bangsa Nusantara Asli yang memimpin NKRI. Mengapa? Karena anak bangsa Asli Nusantara pasti akan memimpin dikarenakan dan untuk tujuan kepentingan Negeri nenek moyangnya (leluhurnya) sendiri yang bersemayam di Bumi Pertiwi, adalah sangat lucu apabila pemimpin (presiden, gubernur, buapati/walikota) dalam menjabat kekuasaan tidak mengingat jasa leluhurnya sendiri di Bumi Nusantara yang telah melahirkan kita semua di Negeri ini. Bukan kah begitu seharusnya dalam logika berpikir yang Sehat dan Waras?. Jadi pada faktanya Bumi Nusantara Pertiwi adalah Ibu Kita semua yang lahir di Nusantara baik etnisitas yang Asli maupun pendatang dari negeri lain.

#IbuPertiwiYangDilupakan

Begitu banyak anak bangsa nusantara yang telah lupa pada Ibunya sendiri Bumi Pertiwi yang secara nyata jelas fakta yang melahirkan kita semua di Negeri Indonesia. Mengapa Ibu Pertiwi yang nyatanya adalah sumber kita hidup dan mendapatkan kehidupan sejak dahulu mejadi terlupakan adlaah karena begitu banyak anak2 bangsa pertiwi yang sudah tercuci oatknya dan terinfeksi hati dan jiwanya dengan dogma doktrin dari luar negeri yang masuk menjajah/menularkan virus kitab kitab lucu dan rusuh sehingga Bumi Pertiwi yang pada hakekatnya adalah Ibu Sendiri dilukai dan dibunuh perlahan - lahan karena sudah terkontaminasi kitab kitab lucu dari luar negeri yang membuat pikiran (otak) sudah tak mampu berpikir Jernih dan Sehat dan lalu Hati serta Jiwa telah hilang dan kelam karena sudah termakan oleh dogma doktrin kitab 2 luar negeri dengan godaan janji surga nikmat dunia.

Sehingga sampai saat ini di zaman edan now banyak para pejabat dan rakyatnya yang sudah Hilang Urat Malu nya dan malah bangga berbuat dosa dan kesalahan dikarenakan sukses banyak fulus dan aset harta sehingga akibatnya hampir di seluruh sektor norma kehidupan sudah hilang TATA KRAMA yang merupakan identitas asli warisan Ibu Periwi selama ini. Segala sesuatunya dalam aktivitas bermasyarakat dilakukan denghan sembrono sradag srudug yang penting menang tanpa mengindahkan etika apalagi moralitas.

Semua kegiatan aspek kehidupan di masyarakat dikendalikan oleh wang fulus sehingga berpikirpun menjadi tak mampu karena fulus sehingga kadar kecerdasan mampus namun semakin pintar dalam berbicara ngalor ngidul tanpa fakta tentang sesuatu hal dan sesama manusia serta dusta pun menjadi menu utama kepintaran dan semuanya fakta dalam kehidupana di zaman edan now saat ini. Mau Sampai Kapan???? Hal ini akan terus terjadi dalam sikap mental anak bangsa yang terlalu pintar sudah?

#IbuPertiwiAsalMuasalHidupKIta

Baru di Tahun 2017 di zaman edan now saat ini terjadi peningkatan skala bencana hidrologi di negeri nusantara yaitu dengan munculnya Siklon (badai) Cempaka dan Dahlia. Secara ilmiah hal tersebut muncul tentunya dapat dijelaskan dengan adanya bencana akibat perubahan iklim bumi global serta pemanasan global yang sedang terjadi di saat zaman edan now saat ini. Jadi karena memang yang normal adalah ikut menjadi edan yaitu dimana tujuan hidup adalah makan cari wang fulus sampai akhirnya jadi raksasa serakah rakus tanpa memikirkan etika apalagi moralitas karena dengAN wang fulus semua urusan tuntas tas tas katanya.

Bumi sendiri yang merupakan Ibu sendiri pun akhirnya tidak dijaga dan dirawat karena yang penting wang fulus yang akan mengatur, sehingga ALam Bumi yang adalah Bumi Pertiwi yang merupakan Ibu Kita sendiri akhirnya menjadi sakit alias bersedih hati karena banyak anak anak bangsa Ibu Pertiwi sudah tidak peduli dan bahkan melupakan Ibunya sendiri. Kesedihan Ibu Pertiwi akan anak2 nya sendiri yang sudah melupakan Ibunya sendiri akhirnya melahirkan Bencana ALam di sana dan disini karena ulah anak2 nya sendiri yang banyak tidak tahu diri melupakan ibunya sendiri lebih parah dari durhaka dan durjana malin kundang. Semuanya terjadi akibat faktor utama jumawa telah terkontaminasinya otak (pikiran) hati dan jiwa anak2 bangsa nusantara oleh radiasi super radikal kitab kitab lucu dari negeri luar yang mejajah ajaran luhur Leluhur sendiri di Bumi Pertiwi Nusantara Asli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun