Maksudnya begini, karena biasanya mulai saat dua hari sebelum Idul Fitri, sinyal di kota kecil ini mulai terasa gangguan. Jadi benar-benar memperhitungkan sinyal cukup bagus sehingga bisa video call cukup lama. Biasanya lewat 10 menit akan terasa gangguan sinyal. Jadi dari pengalaman sebelum-sebelumnya saat Ramadhan dan Idul Fitri, langsung mengucapkan Maaf-maafan barulah berbincang yang lain.Â
Beberapa kali juga tidak bisa video call tapi cuma ngobrol via WhatsApp.Â
Kebiasaan mudik online setiap tahun kami seperti itu. Yang jelas pagi hari harus langsung menelpon Nenek Wies. Dirinya akan gelisah dan khawatir jika tidak segera dihubungi. Bisa dimaklumi kekhawatiran seorang nenek pada anak dan cucu yang jauh seperti saya dan anak-anak sering membuat dirinya khawatir.Â
Percakapan kami biasanya setelah saling bermaaf-maafan bercerita kondisi keluar masing-masing, dan kondisi Nenek Wies.
Biasanya Nenek akan fokus lebih bertanya tentang cucunya. Hidangan lebaran, puasa, serta ibadah cucunya. Jauh hari nenek juga mempersiapkan hadiah untuk 15 cucunya. Dan dari sana menjadi cerita menarik meski cuma mudik online, inilah yang membuat Nenek Wies yang sudah sepuh bahagia melihat anaknya dan cucu yang berbahagia di "Hari Fitri."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H