Siapa sangka lelaki berewokan, ubanan, kekar ini jago masak dan nge blend coffee. Awalnya aku yang ngajarin nyeduh kopi tubruk setiap ngapelin. Lalu nge-brewing pakai aeropress dan mokapot.Â
Tadinya dia tahunya kopi saja, glek glek glek diminum habis udah. Pelan tapi maksa tiap hari bahasan kita kopi melulu, dari Arabika, robusta dan Liberica. Dari ngopi bareng, nyeduh bareng dibawa ketempat mancing, makan malam bareng, akhirnya sarapan juga seringkali bareng-bareng. Ternyata kutinggalin keluar, dia main perkakas masak dan aku tinggal makan.
"Wah juragan masakannya enak..."
Itu teriakanku diawal kita buat bisnis kopi dan kuliner. Sebetulnya sudah ada Retorika Coffee n Craft sejak 2016 silam. Tapi usaha berdua ini dirintis sudah dua tahun.
Coldbrew coffee atau kopi yang diseduh pada suhu ruang dan didiamkan selama 12 jam di refrigerator alias kulkas, itu adalah kopi seduhan Pak Juragan yang jadi favorit ku, favorit pelanggan dan ibu ibu milenial yang baru tahu ngopi enak. Di banderol untuk kopi robusta Rp 15.000/botol ukuran 250 ml, untuk Arabika Rp 25.000/botol dan Liberika Rp 20.000/botol.
Ngulik ulik resep kopi itu hobi Pak Juragan, kalau aku cukuplah di hulu mencari kopi yang bagus, membuka jalur mengajar petani dan berbagi pengalaman dengan petani. Saya cuma perempuan yang menyediakan alat-alat dia nyeduh dan menggolah kopi.
Sampai pada si Dalgona yang saat ini viral di semua konten kuliner, sosial media dan lain lainnya. Hampir seminggu ini, aku di kebun, Pak Juragan sibuk sortirasi kopi dan menjemurnya. Di sela-sela kegiatannya menggarap pesanan, nyobain juga resep baru.
"Hon... (Biasa dia panggil Honey) kalo ke pasar sekalian beli susu dan Nescafe."
Dia menerangkan bahwa tanpa Nescafe si Mas Dalgona tidak jadi sesuai ekspektasi.