Mohon tunggu...
SOSPOL BEM FIS 2015
SOSPOL BEM FIS 2015 Mohon Tunggu... -

Akun kompasiana ini bertujuan sebagai sarana memberikan pendapat dari kajian rutin koran Kompas,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Mahasiswa Kekinian

15 Oktober 2015   10:53 Diperbarui: 15 Oktober 2015   10:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya, ijinkanlah kami memberikan suara kami yang mewakili kaum mahasiswa yang kritis dan solutif. 

Memang pada dasarnya pergerakan mahasiswa  bertujuan untuk mengkritisi semua yang menjadi permasalahan yang ada baik dalam masyarakat dan negara karena demi perbaikan dan kemajuan bangsa dan negara itu sendiri. Namun apakah bisa disamakan pergerakan mahasiswa saat ini dengan masalalu? apakah pergerakan mahasiswa sekarang bisa sehebat dulu? seheroik dulu?. Nahh perlu kita luruskan kembali tentang pergerakan mahasiswa yang bisa dilakukan dimasa kini.

Dari banyak analisa yang kami lihat dan juga kami terlibat didalamnya, pergerakan mahasiswa saat ini cenderung hanya sekedar turun ke jalan, bersuara didepan orang banyak ataupun juga di pusat kota dengan tujuan untuk membawa aspirasi yang mereka suarakan dengan begitu semangat dan kerasnya. Memang dari sebagian besar aksi mahasiswa itu sendiri untuk perbaikan kondisi yang saat ini terjadi dan demi kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara ini. Namun kejadian sebenarnya dilapangan menunjukkan banyak aksi yang dilakukan bisa berujung ricuh dan bentrokan dengan aparat keamanan dan masyarakat maupun antar mahasiswa itu sendiri.

Hal yang perlu kita pahami bahwa kondisi sosial masyarakat sekarang ini tidak lagi seperti dulu dan pergerakan mahasiswa juga tidak bisa hanya bersuara keras, berdiri dan berhenti di satu tempat saja tanpa ada tindak lanjut dari aksi tersebut. Kita membutuhkan pembaharuan didalamnya. Mengkritisi tidak hanya dengan aksi turun kejalan, bersuara keras dan berkata  "Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia...". Kritis memang mejadi bagian dari setiap  jiwa mahasiswa, namun apakah dengan hanya kritis, mengkritisi dan mengkritik akan dapat menyelesaikan permasalahan?

Sadarlah kawan, sadarlah wahai kaum mahasiswa.... 

Wahai kawan-kawanku kaum mahasiswa, kita adalah kaum terpelajar, kaum terdidik dan intelektual. Alangkah baiknya jika kita dapat berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pada hasil pemikiran intelektual kita, hasil pemikiran yang bukan hanya mengkritisi tapi juga memberikan contoh solusi dari pemikiran kita. Misalkan, kita mengkritisi tentang pendidikan negara ini, alangkah baiknya sebelum kita mengkritisi masakah tersebut kita kaji lebih dahulu pokok permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini, kita diskusikan dengan konsep, teori, dasar keilmuan dan fakta yang jelas. Bukan hanya sekedar ungkapan "mengambang" tanpa sumber dan dasar yang jelas. Kita juga secara sadar ikut  memperbaiki diri kita sendiri barulah kita memperbaiki kondisi disekitar kita. Setelah itu kita bisa saja melakukan aksi, tapi disini aksi tidak hanya berbentuk aksi turun ke jalan tetapi juga aksi menulis yaitu aksi dengan bentuk tulisan, aksi dengan media sosial dan aksi dengan melakukan dialog dengan lembaga yang terkait atau juga dengan mengirim surat keputusan mahasiswa serta aksi mahasiswa yang lainnya.

Beberapa hal tadi belum menjadi penyelesaian dari aksi, yang terpenting adalah ketercapaian dari aksi tersebut dalam keberlanjutannya bagaimana? dan apakah bisa direspon dengan baik dan ada tingkat lanjutan dari aksi tersebut? itu semua jika kita ingin apa yang kita perjuangkan terwujud.

 

Jadilah mahasiswa tidak hanya mengkritisi tapi juga memberikan solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun