Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sociologist and educator

Pendidik Sosiologi Global Prestasi School

Selanjutnya

Tutup

Trip

Eksplor Sosiologis di Sunda Kecil

8 Agustus 2023   19:54 Diperbarui: 8 Agustus 2023   20:03 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandara Lede Kalumbang Tambolaka adalah sebuah bandara yang terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Tambolaka, tetapi berganti nama menjadi Bandara Lede Kalumbang pada tahun 2022 untuk menghormati tokoh sejarah daerah tersebut, yaitu Lede Kalumbang, yang merupakan bupati pertama Kabupaten Sumba Barat. Bandara ini melayani penerbangan domestik ke beberapa kota di Indonesia, seperti Denpasar, Kupang, Labuan Bajo, dan Waingapu. Bandara ini juga memiliki fasilitas seperti cargo service center, parkir kendaraan, ruang tunggu, dan toilet. Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter.

Menurut hasil pencarian web, waktu tempuh dari Denpasar ke Bandara Lede Kalumbang Tambolaka berkisar antara 1 jam 30 menit hingga 2 jam tergantung pada maskapai penerbangan yang dipilih. Citilink, Wings Air, dan NAM Air adalah maskapai yang melayani rute ini dengan menggunakan pesawat ATR 72-600. Citilink beroperasi empat kali seminggu setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu, sedangkan NAM Air beroperasi setiap hari. Harga tiket pesawat untuk rute ini bervariasi mulai dari Rp 1.400.000 hingga Rp 2.500.000 per penumpang.

Saya menggunakan Wings Air dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Pesawat terbang kurang lebih 1 jam 20 menit dari pukul 16.30 hingga menjelang petang. Suasana saat saya samping begitu sahdu dan romantis. Langit berwarna jingga, angin bertiup damai menyapa saya, dan warga setempat menyambut dengan penuh senyum. Hari ini, adalah awal yang begitu indah saat saya baru saja tiba di Sumba untuk mempelajari kearifan lokalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun