Mohon tunggu...
Rami Musrady Zaini
Rami Musrady Zaini Mohon Tunggu... PNS -

Terkadang meluapkan gagasan ke dalam bait-bait kata terasa sulit, untuk tak dibilang sebagai penulis. Biarlah ku dinilai sedang iseng dalam menyusun sebuah gagasan. Dan inilah saya, yang tak pernah bijak dengan hari sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wandingi : Antara Histori dan Mitologi

6 Maret 2016   15:10 Diperbarui: 6 Maret 2016   15:17 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu objek wisata permandian dalam Gua di Pasarwajo Kabupaten Buton. Sumber: The Pasarwajo"][/caption]

Sejarah selalu menampakkan persepsi-persepsi dari lakonnya. Ibarat Bola Takraw sejarah menunjukkan sebuah kesatuan yang tak utuh butuh tempelen-tempelen persepsi untuk menyatukan sebuah sejarah yang utuh.

Legenda wandingi menampakkan dirinya dalam dua dimensi antara Histori dan Mitologi, sehingga perlu penyatuan-penyatuan realita untuk menceritakan Wandingi. Antara History (sejarah) dan Mitologi memang menyajikan sesuatu kenyataan yang serupa tetapi tak sama. Sejarah sendiri menghadirkan fakta-fakta yang dapat dideteksi dengan metodologi ilmiah sedang Mitologi cenderung mengandung realita metafisis bahkan cenderung menyajikan cerita dongeng.

Hal Ini pun yang terpola dalam pemikiran saya hingga saat ini, menceritakan Wandingi (Permandian Berair Segar di Jantung Ibu Kota Kabupaten Buton) selalu membuat saya merinding, bagaimana tidak kabar burung mengenai ikan tulang, juga cerita ketika memasuki Wandingi mesti melempar batu beberapa kali, kemudian mandi di permandian wandingi ini tak boleh berbicara bebas sebab akan ada kutukan jika melakukannya, ditambah lagi jika ingin menikmati kesejukan air Wandingi harus melepaskan perhiasan emas dan berlian yang dipakai jika tidak perhiasan itu akan hilang bersama jerninya air wandingi.

Mitologi Wandingi

Istilah Mitologi telah dipakai sejak abad 15, dan berati “ilmu yang menjelaskan tentang mitos”. Di masa sekarang, Mitologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan Dewa dan makhluk halus di suatu kebudayaan. Menurut pakarnya, Mitos tidak boleh disamakan dngan fabel, legenda, cerita rakyat, dongeng, anekdot atau kisah fiksi. Mitos dan agama juga berbeda, namun meliputi beberapa aspek. Mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

Dari berbagai sumber dan dari Pementasan-pementasan Budaya tentang Wandingi saya menarik kesimpulan bahwa Wandingi adalah sebuah mitologi yang mengisahkan Kutukan Pernikahan bersaudara dari dua anak yatim piatu kakaknya namanya Latehe dan adiknya Wandingi.

Seperti yang diungkap Reby “Latehe mengawini adiknya, dan dikampung terjadi banyak musibah. Orang-orang kampung mengenalnya dengan sebutan pahalata. Orang tua kampung berdoa minta petunjuk pahalata itu ada dimana. Ternyata, Latehe dan Wandingi. Agar kampung tidak mendapatkan musibah yg lebih lagi dan bisa membahayakan masyarakat karena azab perkawinan sedarah itu, pasangan pahalata itu harus dihukum, hukumanya dihilangkan nyawanya jika tidak akan banyak masyarakat yang terbunuh karena musibah terus menerus. Kedua saudara kandung tersebut berlari sambil berpegangan tangan, mereka dikejar dan Wandingi jatuh di gua pada saat dilemparkan tombak. Latehe terus lari dan terjatuh di gua juga, yang sekarang juga gua tersebut muncul mata air.” (Reby dalam The Pasarwajo).

Mitologi menyeramkan lainnya dari Pemandian Wandingi adalah Ikan Tulang yang konon hidup di permandian Wandingi, hingga saat ini pun saya belum pernah melihatnya, namun menurut Reby dalam The Pasarwajo para penyelam pernah melihatnya. Ikan yang telah hidup dalam cerita masyarakat namun kita tak pernah melihatnya tentu membuat pemikiran menjadi seram. Jika saya ilustrasikan dalam metamorfosa ilmiah seperti inilah bentuk ikan tulang tersebut.

[caption caption="Sumber: The Pasarwajo"]

[/caption]

Nama ikan ini adalah Ikan Goby Transparan bentuknya memang seperti kaca sehingga tulangnya kelihatan transparan. Hidupnya di Laut Mesir. Bagaimana dengan kemungkinan jika ikan ini hidup di air tawar seperti di Permandian Wandingi. Masih perlu kajian ilmiah lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun