Menjadi Bapak adalah tugas suci, untuk mencintai Ibu dari anak-anaknya sampai mati dan menjaga anak-anaknya dari luka hati dan jiwa yang terkoyak.
Demikian juga halnya dengan menjadi Ibu, karena sejatinya berkeluarga itu tentang memerankan peran masing-masing sesuai kesepakatan, kerelaan dan pengorbanan.
Dan sebagaimana keluarga, tugas utama dari semua anggota keluarga adalah menghindari luka hati dan jiwa dari seluruh anggota keluarga, baik Ibu, Bapak dan Anak-anak mempunyai peran yang sama untuk menjaga hati masing-masing.
Karena pernikahan bukan tentang bersenggama tanpa dosa, tetapi tentang komitmen seumur hidup untuk menjaga hati pasangan dan kehidupan baru hasil dari pernikahan.
Kita bisa bersenang-senang dengan apa aja, asal tidak bersenang-senang dengan luka hati orang orang yang kita cintai,baik pasangan atau anak dan meninggalkan luka yang akan berbekas sepanjang umur pasangan kita, karena kebodohan kita.
Kalau sekiranya kita tidak bisa berkomitment dan menjaga hati orang yang paling dekat dekat dengan kita, buanglah ide tentang pernikahan, pakailah kondom, karena pernikahan bukan saja tentang birahi yang bergejolak dan melepaskannya.
Pernikahan juga bukan cuma status sosial dan kewajiban, karena cinta adalah yang seharusnya menjadi dasar, karena membuat sakit dan terluka bukan ekspresi cinta.
Titik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H