Menurut kamu apa kesejatian manusia? Begini pendapatku tentang kesejatian manusia.
Bermula dari penciptaan kita dijaman Adam diciptakan setelah Yang Kuasa menciptakan Taman Eden, dikumpulkanlah jumput demi jumput tanah dengan tanganNya yang penuh cinta, Dia bentuk dengan segenap hati karena dalam benakNya akan dibentuk suatu mahluk yang serupa dan sewajah denganNya, mahluk ini akan menjadi sama bentuknya denganNya, dihembuslah nafas kedalam boneka tanah ini sehingga RohNya masuk kedalamnya dan yes, benar-benar serupa denganNya.Â
Kemudian, hasil ciptaannya ini diberikan satu batasan diantara ribuan kebebasan, apa itu? jangan makan buah dari pohon pengetahuan, cuma itu, jangan makan buah dari pohon itu.
Kehendak, keinginan semua bisa dilakukan, tanpa menyadari bahwa ada setan yang bisa merasuki makluk apa aja untuk merusak rupa dan wajah Tuhan dengan melanggar laranganNya, bukan karena setan pengen cari teman, tetapi dia cuma benci sama manusia, karena manusia adalah cerminan Tuhan. Setan berharap Tuhan membenci gambar dan rupaNya sendiri setelah mereka melanggar perintahNya.
Untuk mempersingkat, berhasilah setan dengan bujakannya dan diputar balikanlah Taman Eden, dan semua berubah, manusia harus bekerja keras dan tubuhnya rentan didunia baru, rusaknya gambar dan rumanya karena termakan bujukan setan.
Begitu cintanya Tuhan kepada gambar dan rupaNya (kalau boleh saya bilang anak-anakNya), Dia berusaha memulihkannya melalui 10 Perintah melalui Nabi Musa, secara logika, dengan satu perintah remeh temeh saja dilanggar apalagi dengan 10 perintah, sangat tidak mungkin manusia bisa mengikuti semua aturan itu, period.
Tidak dipungkiri, sebenarnya tujuan begitu banyak aliran dan agama adalah untuk memulihkan kembali kemurnian manusia sebagai gambar dan rupanya, dan menurut saya sia-sia.
Bisa dibayangkan, 10 perintah yang dikeluarkan Tuhan, menjadikan kita manusia jadi subyek dari pemberontakan, apalagi dengan keinginan keinginan daging kita, ketamakan, rasa penasaran kita, semakin dikekang semakin menjadi. Begitu banyak Nabi dikirimkan oleh Tuhan untuk kita menaati aturan itu, tidak berhasil khan.
Tetapi apakah Tuhan menyerah dengan kelakuan manusia?Â
Tidak, seperti kita mencintai anak-anak kita, Tuhan tidak pernah menyerah dengan kebobrokan anakNya, karena Manusia adalah bagian dariNya. Manusia adalah gambarNya dan ada RohNya, Manusia adalah anak-anakNya.
Dengan Aturan 10 itu, manusia menjadi semakin jauh dari gambaranNya, tanpa harapan, hopeless. karenanya manusia akan berakhir dengan kehilangan koneksi dengan kesejatiannya, dan itulah Neraka, Neraka itu bukan Api, Neraka itu rasa kesepian, kesendirian, kehilangan koneksi dengan Bapa kita, selama-lamanya, kegelapan yang abadi.