Mohon tunggu...
SOSIAWAN
SOSIAWAN Mohon Tunggu... Human Resources - Sosiawan adalah perusahaan Media Online yang memiliki kekhususan isu

Perusahaan Media yang berdiri sejak 2019 dan dimulai dengan kanal Youtube Channel @sosiawantv

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sumpah Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928, Bagaimana Tahun 2020?

28 Oktober 2020   21:59 Diperbarui: 28 Oktober 2020   22:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama usai memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke 92 tahun di Lapangan Puri Cipageran Indah (PCI) 1, Cipageran, Cimahi Utara, Kota Cimahi/dokpri

Rabu, 28/10/2020. Pada setiap 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda di Indonesia sejak tahun 1928. Pada saat itu seluruh pemuda dan pemudi Indonesia, mereka bersumpah untuk membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan dan pemuda pemudi Indonesia memngucapkan sumpah yang bebunyi: 

“Kami pemuda dan pemudi indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tumpah darah indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia serta menggunakan bahasa yang satu bahasa Indonesia". Dengan diucapkannya sumpah tersebut dengan resmi rakyat indonesia menentang penjajahan di bumi pertiwi.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan jaman, hari sumpah pemuda sudah terlupakan oleh sebagian rakyat indonesia, mungkin itu dikarnakan oleh kesibukan rakyat Indonesia apalagi dimasa Pandemi COVID-19 dan merebaknya eSport melalui dawai sehingga kegiatannya lebih individualis. 

Pada peringatan hari sumpah pemuda kali ini di wilayah Kelurahan Cipageran khususnya di area Puri Cipageran Indah 1 telah diselenggarakan kegiatan silaturahim dan diskusi dengan seluruh anggota Forum Karang Taruna Puri Cipageran Indah (PCI) 1 serta perwakilan dari Forum PCI 1 dan pengurus Karang Taruna Kelurahan Cipageran untuk mengingat jasa para pahlawan pada saat itu dan meningkatkan persatuan dan kesatuan warga Kelurahan Cipageran umumnya dan Puri Cipageran Indah 1 khususnya.

Kegiatan yang dimulai dari pukul 09.00 WIB pasca kegiatan senam yang ada di Lapang PCI 1, dilakukan dengan protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker dan cuci tangan sebelum duduk di kursi yang telah disiapkan oleh pantia serta menjaga jarak (3M). Kegiatan ini juga menjadi momen untuk berbagi pengalaman dalam merespon tantangan yang dihadapkan. 

Salah satu permasalahan yang harus disikapi adalah perihal perbedaan persepsi dan pendapat-pendapat miring dikarenakan ketidak tahuan. Bilamana ada konsep/ lebih bagus, mari bicarakan dan duduk bersama dengan kepala dingin dan santai, lihat aturan sebagai warga negara dan kearifan lokal atau budaya timur yang mengutamakan musyawarah atau "tabayun" seperti yang dikatakan oleh Dr. Eki Baihaki., M.Si sebagai ketua Forum PCI 1.

"Kita harus maknai bahwa yang disumpahkan pemuda Indonesia tahun 1928 adalah satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yang berarti kita harus wajib saling menghargai, menghormati serta mengesampingkan ego individu maupun sektoral melalui musyawarah/ "tabayun" dalam membangun lingkungan sendiri seperti PCI 1 ini sampai membangun negara/ bangsa ini sesuai moto dari Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika", ujarnya.

Jika kita mengaku telah berbangsa dan bernegara dengan baik maupun menjadi warga negara yang baik kita harus patuhi aparatur pemerintah, dalam hirarki birokrasi itu pemerintahan paling rendah adalah tingkat Kecamatan, meski Kelurahan adalah pembina utama dalam mengelola masyarakat dibawah kecamatan. Bila seperti itu haruslah kita sebagai masyarakat ikut membantu tugas-tugas dari pemerintah sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ketut Rumandiana sebagai Sekretaris Forum PCI 1.

"Begini anak-anak Forum Karang Taruna PCI 1, bilamana kita mengaku telah berbangsa dan bernegara dengan baik apalagi menjadi warga negara yang baik kita harus patuhi aparatur pemerintah, dalam hirarki birokrasi itu pemerintahan paling rendah sebetulnya adalah di tingkat Kecamatan, dalam mengelola masyarakat tentu harus ada koordinator dibawah kecamatan yang disebut Kelurahan" ungkapnya. 

Karang Taruna sebagai wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial adalah organisasi independen karena Surat Keputusan (SK) pembentukannya yang resmi adalah dari unit Karang Taruna diatasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun