Mohon tunggu...
sosa sonia irly
sosa sonia irly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa sedang menempuh pendidikan di Universitas Djuanda , saya memiliki hoby membaca, dan belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa Dorong Inovasi Keripik Lokal di Desa Banjarsari Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal

4 Oktober 2024   15:29 Diperbarui: 4 Oktober 2024   15:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UMKM Desa Banjarsari(Dokumentasi pribadi)

Dalam rangka mendorong inovasi produk lokal, tim dosen dan mahasiswa dari program insentif pengabdian kepada masyarakat tahun 2024 yang didanai oleh KEMENDIKBUD  melakukan kunjungan dan pendampingan ke salah satu UMKM keripik di wilayah Desa Banjarsari. Yang diketua oleh Ibu Afmi Apriliani S.Sos., M.A.P. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku usaha, serta memperkuat kolaborasi antara dunia akademik fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan fakultas Ilmu Pangan Halal serta UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah) dalam pengembangan produk keripik yang lebih inovatif dan kompetitif di pasaran.

Dosen, mahasiswa dan pelaku UMKM (Dokumentasi pribadi)
Dosen, mahasiswa dan pelaku UMKM (Dokumentasi pribadi)
Kunjungan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk membantu UMKM di sektor makanan ringan. Terutama pada produk keripik , sebagai upaya pemberdayaan UMKM pedesaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat bagi UMKM, khususnya dalam hal pengembangan inovasi produk yang berbasis pada riset pasar dan tren konsumen, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal didesa Banjar Sari khususnya pada UMKM Keripik ibu tati" ujar Ibu Arti Hastuti S.TP., M.TP  , anggota tim dosen pengabdian masyarakat.

Salah satu fokus utama dari kunjungan ini adalah menawarkan gagasan baru mengenai diversifikasi produk keripik. Melalui kegiatan observasi sebelumnya, konsumen saat ini cenderung mencari produk makanan ringan yang unik dan memiliki nilai tambah. Oleh karena itu, tim merekomendasikan pengembangan varian rasa yang lebih bervariasi.

Selain itu, dosen juga memberikan masukan teknis mengenai peningkatan kualitas produk melalui pemanfaatan teknologi pengolahan yang lebih modern, seperti penggunaan alat spiner untuk mengurangi kadar minyak tanpa mengurangi kerenyahan keripik. Serta mixer untuk memudahkan pengadukan varian rasa pada keripik .

Selain inovasi produk, tim dosen dan mahasiswa juga memberikan perhatian pada aspek kemasan. Kemasan yang sebelumnya sederhana tanpa label kini telah dilengkapi dengan desain label yang lebih menarik dan informatif.

Kemasan baru keripik ini tidak hanya dilengkapi dengan label, tetapi juga mengusung desain. Pada label tersebut, mencantumkan informasi seperti nama produk, komposisi, dan tanggal kedaluwarsa. Selain itu, logo UMKM juga ditambahkan untuk memperkuat branding produk. Serta ditambahkan logo halal dan No PIRT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun