Presiden Joko Widodo menjadi orang Indonesia pertama yang diberikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1) siang, di Istana Kepresidenan.
Pemberian vaksin yang disaksikan seluruh masyarakat melalui saluran televisi dan media sosial tersebut diikuti pula dengan pemberian vaksin ke beberapa pejabat dan perwakilan dari masyarakat termasuk Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dr Penny K Lukito.
Penny telah memastikan bahwa hasil uji klinis yang dilakukan BPOM menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Sinovac memiliki kemampuan pembentukan antibodi dalam tubuh.
"Efikasi sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung menunjukkan harapan bahwa vaksin ini mampu untuk menurunkan kejadian penyakit Covid-19 hingga 65,3 persen," ungkapnya.
Selain memastikan keamanan dan tingkat keampuhan vaksin, Penny juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal dan mengawasi keamanan juga mutu vaksin Covid-19 sebelum dan selama peredaran.
Selanjutnya, vaksinasi Covid-19 tahap pertama bakal serentak dilaksanakan di sejumlah wilayah di Jabodetabek pekan ini.
Presiden Jokowi sebelumnya telah menetapkan bahwa vaksinasi ini dilakukan secara gratis dan tidak dipungut biaya sama sekali pada masyarakat.
Seperti yang telah diberitakan, saat ini sudah tersedia 3 juta dosis vaksin Sinovac yang sudah mulai diberikan kepada masyarakat, khususnya untuk tenaga kesehatan.
Pemerintah berharap masyarakat dapat menerima vaksin ini sebagai salah satu langkah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 tanpa perlu merasa cemas dan takut. (LKE)