Korea Utara, negara yang dikenal dengan kebijakan tertutup dan kepemimpinan yang otoriter, menghadapi tantangan ekonomi pada tahun 2023, dengan penurunan produksi beras dan kontraksi ekonomi selama tiga tahun berturut-turut dengan penurunan PDB sebesar 0,2% pada tahun 2022, situasi ekonomi negara ini semakin memburuk akibat dari sanksi internasional dan bencana alam yang mengakibatkan krisis pangan.
 Upaya Pemimpin Kim Jong Un untuk memperbaiki kondisi ekonomi melalui proyek-proyek ambisius seperti pembangunan rumah kaca dan apartemen di Pyongyang. Fokus utama pemerintah pada industri berat membawa risiko terhadap standar hidup warga biasa, namun upaya untuk memperkuat hubungan dengan Rusia dan China dilakukan untuk memberikan dorongan ekonomi.
Meskipun terjadi krisis ekonomi, terdapat kesenjangan antara elite di Pyongyang yang dapat mengakses barang mewah palsu dari China dan warga biasa yang berjuang dengan kekurangan. Dalam laporan di Korea Utara mengungkapkan bahwa barang-barang tersebut dikirim menggunakan kereta barang dari Dandong, China, dan tersedia di berbagai pusat perbelanjaan di Pyongyang. Â
Pemerintah Korea Utara berusaha meningkatkan perekonomian dengan memperoleh mata uang asing, menemukan peluang ekspor baru, dan merevitalisasi pariwisata dengan China dan Rusia. Meski masih jauh dari kemajuan substansial, Korea Utara berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk meningkatkan pendapatan negara.
Meskipun fokus utama pemerintah adalah pada industri berat, yang telah menjadi keunggulan komparatif Korea Utara, ketergantungan pada sektor ini juga membawa risiko. Industri berat yang tidak efisien dan tidak kompetitif secara global dapat mengakibatkan penurunan standar hidup bagi warga biasa.Â
Namun, dalam upaya untuk memperbaiki situasi ekonomi, Korea Utara juga berusaha memperkuat hubungan dengan Rusia dan China. Kerjasama ekonomi dengan Rusia, termasuk ekspor peralatan militer, dan dimulainya kembali pariwisata dengan China, diharapkan dapat memberikan dorongan bagi perekonomian.
Laporan dari Institut Pembangunan Korea Selatan (KDI) menyatakan bahwa ekonomi Korea Utara telah mencapai beberapa kemajuan pada tahun 2023, meskipun masih jauh dari kemajuan yang signifikan. Pada tahun 2024, Korea Utara akan fokus untuk mendapatkan mata uang asing guna mengatasi defisit perdagangan, mengeksplorasi peluang ekspor baru, dan menghidupkan kembali kerjasama pariwisata dengan China dan Rusiaa.
Dengan harapan baru dalam sektor pariwisata, Korea Utara berusaha menarik lebih banyak wisatawan asing untuk meningkatkan pendapatan negara. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi krisis dan mencari peluang baru di masa depan.Â
Dengan strategi yang tepat dan kerjasama internasional, diharapkan Korea Utara bisa mengatasi kemunduran ekonomi dan mencapai kemajuan di sektor pariwisata pada tahun 2024. Keberhasian dalam proyek pembangunan dan hubungan baik dengan negara mitra sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan stabilitas ekonomi, sehingga Korea Utara bisa bersinar dan memberikan masa depan yang lebih baik kepada warganya dari keterpurukan.
Referensi:
 https://eastasiaforum.org/2024/03/06/north-koreas-economy-in-retrograde/