Mohon tunggu...
Sorayaa Zain
Sorayaa Zain Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

saya suka menyanyi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekerasan Seksual: Menyelami tentang Tanggung Jawab, Keadilan dan Perubahan Sosial

10 Juni 2024   16:43 Diperbarui: 12 Juni 2024   14:53 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekerasan seksual merupakan masalah yang meresahkan dan membutuhkan perhatian serius dalam menangani akar penyebabnya serta memperjuangkan keadilan bagi para korban. 

Dalam menghadapi tingginya angka kekerasan seksual yang terjadi di berbagai belahan dunia, pertanyaan mengenai siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kejadian tragis ini menjadi lebih mendesak untuk dijawab.Pentingnya mengidentifikasi tanggung jawab dalam kasus kekerasan seksual tidak dapat dilepaskan dari prinsip dasar keadilan dan kebenaran. 

Di tengah maraknya tindakan kekerasan seksual, terdapat kewajiban moral dan hukum yang jelas: pelaku kekerasan adalah pihak yang bertanggung jawab atas tindakan merugikan tersebut. Menyalahkan korban atau mencari pembenaran atas tindakan pelaku hanya akan mengaburkan garis keadilan yang seharusnya ditegakkan.

Selain itu, perlu dipahami bahwa budaya victim-blaming atau menyalahkan korban telah menjadi hambatan dalam perjuangan untuk keadilan dan perlindungan bagi para korban kekerasan seksual. Sikap dan norma yang menempatkan beban tanggung jawab pada korban tidak hanya tidak adil, tetapi juga memberi ruang bagi pelaku untuk terhindar dari pertanggungjawaban atas tindakannya.

Dalam menangani permasalahan kekerasan seksual, pendekatan yang berpusat pada korban menjadi krusial. Dukungan emosional, akses ke layanan kesehatan mental dan fisik, serta bantuan hukum adalah langkah-langkah penting dalam memastikan bahwa para korban mendapatkan perlindungan dan keadilan yang mereka butuhkan.

Tak hanya itu, upaya pencegahan kekerasan seksual juga harus ditekankan sebagai bagian dari solusi jangka panjang. Mengubah budaya dan norma yang memungkinkan kekerasan seksual berkembang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan yang menyuarakan kesetaraan gender, penghargaan terhadap batas pribadi, dan pemahaman akan hak-hak individu menjadi pondasi penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi.

Dengan mengubah pola pikir dari menyalahkan korban menjadi mendukung korban, kita sebagai masyarakat dapat merangkul nilai-nilai keadilan, empati, dan kesetaraan. Semua individu, lembaga pemerintah, serta komunitas lokal memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kekerasan seksual tidak lagi dianggap sepele dan korban mendapatkan perlindungan serta keadilan yang layak bagi mereka. Melalui kolaborasi dan kesadaran bersama, kita dapat mengubah paradigma sosial dan menciptakan dunia yang lebih aman dan adil bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun