Malang - Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan bermain bersama 24 santri TPQ Riyadlul Quran pada Minggu, 17 November 2024.
Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan yang menyebabkan fenomena adiksi digital. Salah satu fenomena adiksi digital ini dirasakan nyata oleh santri TPQ Riyadlul Qur'an di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pada tanggal 18 Oktober 2024 para mahasiswa melakukan kegiatan wawancara dengan santri dan mendatangi langsung ke TPQ Riyadlul Qur'an. Melalui wawancara tersebut hampir semua santri sudah diberikan gadget pribadi. Menurut wawancara terhadap salah satu santri, ia mengaku hal tersebut terjadi lantaran kejadian Covid-19 pada tahun 2020 membuat para santri harus melaksanakan pembelajaran dari rumah dan memerlukan bantuan gadget. Akibatnya beberapa santri melakukan kegiatan yang melibatkan gadget. Ketika waktu senggang yang seharusnya digunakan untuk tidur siang atau bermain dengan teman, tetapi para santri menggunakan waktunya untuk bermain gadget.
Adiksi gadget tersebut membuat santri TPQ Riyadlul Qur'an mulai mengenal sosial media dan game online. Oleh karena itu timbul naluri untuk bermain game online dan membuat beberapa santri kesulitan dalam berkonsentrasi, emosional, dan menggunakan kata-kata kasar dalam berkomunikasi. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang memberikan edukasi tentang bahaya kecanduan bermain gadget. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk mengalihkan perhatian santri dari ketergantungan gadget sekaligus mempererat hubungan sosial antar santri. Dalam kegiatan ini mahasiswa dan para santri bercerita satu sama lain untuk saling mengenal dan mendapat atensi para santri dalam menyampaikan edukasi.
Tak hanya itu, mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang juga melaksanakan aksi bermain bersama santri TPQ Riyadlul Qur'an dengan judul "Bersama tanpa Layar, Ciptakan Keceriaan". Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, 17 November 2024 dengan menghabiskan waktu libur untuk bermain bersama. Kegiatan ini diawali dengan Sholat Dhuha berjamaah dan ajakan berkegiatan di luar ruangan tanpa menggunakan gadget. Mahasiswa mengajak para santri bermain permainan tradisional, berupa seperti gobak sodor dan petak umpet. Selain permainan tradisional, para santri juga diajak bermain bola dan mengangkat gelas plastik menggunakan karet (permainan ini adalah permainan bekelompok).
Kegiatan ini disambut antusias santri TPQ Riyadlul Qur'an. Mereka terlihat bersemangat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Suasana kekompakan antar anggota kelompok juga tercipta melalui kegiatan ini dan menjadi penuh keceriaan. Para santri TPQ Riyadlul Quran terlihat sangat menikmati setiap permainan yang dilakukan, baik permainan individu maupun kelompok. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya berfokus pada aspek kreasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kerjasama, dan saling menghormati. Selain bermain, mahasiswa juga memberikan sesi refleksi di akhir kegiatan mengenai manfaat bermain di luar ruangan dibandingkan dengan bermain gadget secara berlebihan.
Kegiatan ini diakhiri dengan makan buah bersama, selain itu santriwati TPQ Riyadlul Qur'an mendapat hadiah berupa gelang manik-manik. Salah satu mahasiswa, Raissa Rafa Talitha menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat untuk mendukung perkembangan anak-anak agar tidak kertergantungan gadget. "Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, para santri dapat mulai mengurangi penggunaan gadget dan lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial" ujar Raissa. Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri dapat belajar mengelola waktu dengan bijak, mengurangi ketergantungan terhadap gadget, dan kembali menikmati masa kecil mereka dengan cara yang lebih sehat dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H