Mohon tunggu...
Sofyan Sauri
Sofyan Sauri Mohon Tunggu... Belum kerja -

Biasa dipanggil Kang Sofyan, lahir di Jember. Kuliah di IAIN Kediri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ksatria Rasulullah: Sebuah Refleksi Wolak Walik Ing Zaman

15 Januari 2019   17:08 Diperbarui: 15 Januari 2019   17:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemajuan teknologi telah mengubah wajah perekonomian khususnya di sektor industri, munculnya mesin seakan-akan menggantikan peran manusia semakin terbatas. Ini tak membuntukan ide si Doraemon yang telah menjelma di Revolusi Industri 4.0 untuk terus melakukan rombak besar-besaran. Itu semua diawali dari revolusi internet yang tidak hanya menjadi search engine, namun lebih dari itu semua bisa terhubung dengan cerdas. Mulai penyimpanan awan (cloud), perangkat bisa terhubung dengan cerdas, sistem fisik fiber dan serba robot.

Penerapan teknologi modern antara lain teknologi fiber (fiber technology) dan sistem jaringan terintegrasi (integrated network), yang bekerja di setiap aktivitas ekonomi, dari produksi hingga konsumsi. Teknologi yang mampu menghapus penggerak aktivitas ekonomi, baik dari perspektif fisik, digital, maupun biologi.

Kemampuan dalam melakukan proses pengambilan keputusan yang sangat rumit dan berskala besar yang tidak mungkin dilakukan secara manual oleh manusia, benar-benar telah menyebabkan revolusi budaya manusia. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi informasi inilah yang telah mengantarkan dunia masuk ke dalam era globalisasi.

Bagaimanapun juga kita telah sama-sama sadari bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi bekal kita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat menuju bangsa yang berbudaya iptek. Oleh karena itu, pengembangan, penguasaan, dan pemanfaatannya harus terus menerus ditingkatkan sehingga apa yang ingin dicapai dapat segera terwujud. Perkembangan teknologi informasi serta perkembangan digital ini menjadi langkah sinergis, dalam tahapan menuju harapan dan tujuan bersama bahwa teknologi ini juga memberikan maslahat bagi bangsa.

Namun makanan lezat dan hangat Revolusi Industri 4.0 sepertinya masih terkalahkan dengan Revolusi Mushaf 4.0 yang dikenal dengan Al-Qur'an. Mari kita cermati bersama-sama!

Pertama; bermula dari Taurat Mushaf 1.0 yang berisikan syariat dan keprcayaan yang benar dan diturunkan melalui Musa, pada kira-kira abad 12 sebelum masehi. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israel. Selain itu, taurat berisikan tentang sejarah-nabi-nabi terdahulu hingga Musa dan kumpulan hukum.

Kedua; turunlah Zabur Mushaf 2.0 yang berisi nyanyian pujian bagi Allah yang dibawakan melalui Daud, pada kira-kira abad ke-10 sebelum masehi. Ini tidak mengandung syariat, karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang telah dibawa Musa.

Ketiga; Injil Mushaf 3.0 diturunkan pada permulaan abad pertama masehi kepada Isa. Kitab ini menjelaskan kebenaran, mengajak manusia mengesakan Sang Pencipta, mengganti sebagian-hukum-hukum cabangan dari Taurat Mushaf 1.0 untuk menyesuaikan tuntutan keadaan, dan memberi kabar gembira akan lahirnya Sang Utusan.

Keempat; ini penyempurna dari sebelumnya yaitu Al-Qur'an Mushaf 4.0 yang merupakan kumpulan firman Allah sebagai satu kesatuan kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Ini dinyatakan sebagai kitab yang paling mulia, yang tidak ada keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan mebentuk ketakwaan manusia. Mushaf ini diturunkan kepada Utusan Termulia diantara lainnya, Rasulullah Muhammad. Ini adalah kitab Ilahiyah yang terakhir diturunkan dengan menghapus semua kitab-kitab sebelumnya. Hukum yang terkandung di dalamnya abadi sampai akhir zaman serta tidak mengalami perubahan.

Nah disini kita perlu ngaji lebih dalam terhadap Al-Qur'an. Selain itu, pembawa Al-Qur'an juga menambahkan fitur pendukung, yaitu Hadits. Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an ini dapat menjawab tantangan wolak walik ing zaman.

Kalo ndak percaya, ini buktinya. Ada salah satu hadits yang terungkap dalam Shahih Muslim mengenai tanda-tanda hari akhir. Pertama; apabila budak wanita melahirkan tuannya. Sekarang ini banyak anak menjadi tuan, sang anak durhaka tidak mematuhi omongan orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun