Mohon tunggu...
Sopiyan Iqbal
Sopiyan Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Teknik Pertanian Universitas Mataram NTB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasan Al-Banna dan Kiprah Pemikirannya dalam Islam

19 Juli 2023   08:40 Diperbarui: 19 Juli 2023   08:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

HASAN AL-BANNA DAN KIPRAH PEMIKIRANNYA DALAM ISLAM

  • Biografi Hasan Al-Banna

Hasan al-Banna, seorang tokoh penting dalam sejarah pemikiran dan pergerakan Islam, lahir pada tanggal 14 Oktober 1906 di desa Mahmudiyyah, Mesir. Ia adalah pendiri dan pemimpin Ikhwanul Muslimin, atau biasa dikenal sebagai Ikhwan, yang merupakan gerakan Islamis terkemuka yang didirikan pada tahun 1928. Selama hidupnya yang singkat namun penuh prestasi, Hasan al-Banna mengilhami banyak orang dengan pandangannya yang kuat tentang agama, politik, dan perubahan sosial.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan: Hasan al-Banna lahir dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya, Sheikh Ahmad al-Banna, adalah seorang ulama dan kepala sekolah Islam. Sejak kecil, Hasan al-Banna dididik dalam tradisi keilmuan Islam dan mendapatkan pendidikan formal di sekolah-sekolah tradisional di Mesir. 

Ia memperoleh pengetahuan tentang Al-Quran, Hadits, dan ilmu agama lainnya.Perkembangan Pemikiran: Pada usia muda, Hasan al-Banna telah menunjukkan ketertarikannya pada berbagai masalah sosial dan politik yang dihadapi umat Muslim. Pada tahun 1928, di usia 22 tahun, ia mendirikan gerakan Ikhwanul Muslimin dengan tujuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Islam dan memperbaiki kondisi umat Muslim yang tengah menghadapi penjajahan asing dan ketidakadilan sosial.

  • Pemikiran Dan Politik Hasan Al-Banna

Al-Banna menolak pemikiran sekuler dan nasionalis yang dominan di kalangan intelektual Mesir pada saat itu. Ia percaya bahwa solusi terbaik untuk memperbaiki masalah umat Muslim adalah dengan kembali ke akar Islam yang murni dan menerapkan hukum-hukum Islam secara komprehensif dalam kehidupan sehari-hari.Misi dan Prinsip Ikhwanul Muslimin: Hasan al-Banna menjelaskan misi Ikhwanul Muslimin dalam beberapa prinsip utama, yang antara lain adalah:

  • Dakwah dan Tarbiyah: Menyebarkan ajaran Islam dan mendidik umat Muslim untuk menjadi muslim yang taat dan bertanggung jawab.
  • Kemandirian: Mendorong umat Muslim untuk mencapai kemandirian politik, ekonomi, dan sosial untuk mengatasi kondisi kelemahan yang mereka hadapi.
  • Solidaritas: Menyatukan umat Muslim dari berbagai latar belakang dan mazhab dalam menghadapi permasalahan bersama.
  • Reformasi Sosial: Melawan korupsi dan ketidakadilan sosial melalui penerapan prinsip-prinsip Islam dalam masyarakat.
  • Anti-kolonialisme: Menentang penjajahan dan intervensi asing di dunia Muslim.

Pengaruh dan Pertumbuhan Ikhwanul Muslimin: Pemikiran dan ide-ide Hasan al-Banna menarik perhatian banyak orang dan Ikhwanul Muslimin tumbuh pesat dalam beberapa tahun setelah didirikan. Gerakan ini menjadi kekuatan politik, sosial, dan keagamaan yang signifikan di Mesir dan sejumlah negara Arab lainnya. Namun, popularitas dan pertumbuhan Ikhwanul Muslimin juga menimbulkan ketegangan dengan penguasa di Mesir, termasuk penguasa kolonial Inggris. Hasan al-Banna sering mengkritik kebijakan-kebijakan penguasa yang ia anggap bertentangan dengan Islam dan kepentingan umat Muslim.

Pembunuhan dan Pewarisan: Pada tanggal 12 Februari 1949, Hasan al-Banna tewas dalam keadaan misterius akibat pembunuhan oleh agen-agen rahasia Mesir. Kematiannya menimbulkan kecaman luas dari para pendukungnya dan umat Muslim di seluruh dunia.Setelah kematian al-Banna, Ikhwanul Muslimin terus beroperasi dan menjadi gerakan politik penting di berbagai negara. Meskipun ada penguatan dan penekanan dari penguasa di beberapa negara, Ikhwanul Muslimin tetap menjadi kekuatan yang relevan dalam politik dan sosial di wilayah tersebut.

Pengaruh dan Warisan: Hasan al-Banna adalah salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah modern Islam. Pemikiran dan prinsip-prinsipnya mengilhami gerakan-gerakan Islamis di seluruh dunia. Ide-idenya tentang penerapan hukum Islam secara komprehensif, solidaritas umat Muslim, dan penolakan terhadap dominasi asing terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Namun, ada juga kritik terhadap beberapa aspek gerakan yang didirikannya. Beberapa kritikus menuduh gerakan Ikhwanul Muslimin menjadi terlalu dogmatis dan otoriter dalam pendekatannya terhadap politik dan masyarakat. 

Jejak rekam Hasan al-Banna dalam sejarah pemikiran dan pergerakan Islam menunjukkan dia sebagai sosok yang karismatik dan berpengaruh. Pendiriannya terhadap Islam sebagai solusi untuk permasalahan sosial dan politik telah membentuk arah gerakan Islamis modern. Meskipun telah tiada, warisannya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam mencari makna Islam yang autentik dan relevan dengan konteks masa kini.

  • Karya-Karya Hasan Al-Banna

Hasan al-Banna, sebagai seorang intelektual dan pemimpin gerakan Islamis, meninggalkan banyak karya tulis yang mencakup berbagai topik, termasuk pemikiran agama, politik, dan sosial. Meskipun jejaknya telah meninggalkan banyak tulisan, berikut beberapa karya penting yang dapat diidentifikasi:

  • "Mudhakkirat al-Da'iyyah" (Memoirs of a Missionary): Karya ini adalah autobiografi Hasan al-Banna yang memberikan wawasan mendalam tentang pandangannya, perjuangannya, dan peranannya dalam mendirikan dan mengembangkan gerakan Ikhwanul Muslimin. Memoar ini mengeksplorasi visi dan cita-cita al-Banna dalam menghidupkan kembali nilai-nilai Islam dan memperbaiki kondisi sosial umat Muslim.
  • "Rasail al-Imam al-Shahid" (Letters of the Martyred Imam): Kumpulan surat Hasan al-Banna yang dikirimkan kepada anggota-anggota Ikhwanul Muslimin dan tokoh-tokoh lainnya. Surat-surat ini mencakup berbagai topik, termasuk pandangan politik, dakwah Islam, kritik sosial, dan instruksi organisasional. Kumpulan surat ini memberikan wawasan tentang pemikiran dan kepemimpinan al-Banna dalam menjalankan gerakannya.
  • "Al-Nizam al-Ijtima'i fi al-Islam" (The Social System in Islam): Buku ini membahas pandangan Hasan al-Banna tentang sistem sosial Islam dan bagaimana penerapan hukum-hukum Islam secara komprehensif dapat menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan. Al-Banna menyoroti pentingnya nilai-nilai Islam dalam mengatasi masalah sosial dan membangun solidaritas dalam masyarakat.
  • "Al-Fikr al-Hadith" (The Modern Ideology): Dalam karya ini, Hasan al-Banna mengeksplorasi tantangan intelektual yang dihadapi oleh masyarakat Muslim modern dan bagaimana Islam dapat memberikan panduan dalam menghadapi perubahan zaman. Ia menganjurkan penggalian kembali pemikiran tradisional dan nilai-nilai Islam untuk menghadapi perubahan zaman yang cepat.
  • "Majmu'at Rasa'il al-Imam al-Shahid Hasan al-Banna" (Collected Letters of the Martyred Imam Hasan al-Banna): Kumpulan surat dan tulisan-tulisan Hasan al-Banna yang lainnya, yang merangkum berbagai pemikirannya tentang Islam, politik, dan masyarakat. Kumpulan ini memberikan gambaran lengkap tentang pemikiran dan pemahaman al-Banna tentang Islam dan pergerakan Islamis.
  • Khutbah-khutbah dan Tulisan-tulisan Lain: Hasan al-Banna juga meninggalkan banyak khutbah dan tulisan lain yang mencakup berbagai topik, mulai dari eksposisi tentang ajaran Islam, nasihat-nasihat moral, hingga kritik terhadap kondisi sosial dan politik umat Muslim.
    • Kesimpulan dakwah Hasan al-Banna mencerminkan upayanya untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, melakukan reformasi sosial, dan mencapai tujuan-tujuan politik tertentu melalui gerakan Ikwanul Muslimin. Meskipun dakwahnya memiliki dampak positif bagi banyak orang, kritik dan kontroversi juga mengelilingi gerakan tersebut, terutama terkait dengan arahnya di kemudian hari dan tuduhan tentang ekstremisme dan kekerasan politik yang diarahkan oleh beberapa elemen di dalam gerakan. Oleh karena itu, interpretasi tentang dampak dan peran dakwah Hasan al-Banna dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan sudut pandang yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun