Mohon tunggu...
Sopia Raguan
Sopia Raguan Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Hi you can call me Sopi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Waspada, Tren Cetak Makanan Menggunakan POP IT: Bubble Pembawa Kebahagiaan atau Keburukkan?

10 Oktober 2021   15:23 Diperbarui: 10 Oktober 2021   15:33 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber tiktok @cissyjoness

Fenomena dunia permainan anak sedang di ramaikan dengan permainan Pop It hal ini membuat kita mengingat viralnya slime beberapa tahun kebelakang.

Siapa yang tidak mengenal Pop It, permainan yang viral di jagat maya TikTok, YouTube, Instagram, dan berbagai aplikasi lainnya. 

Pop It menjadi salah satu fenomena yang viral karena bentuknya yang beragam seperti persegi, bulat, unicorn dan berbagai bentuk lainnya yang menggemaskan, disertai dengan warna-warna cerah yang bervariasi dapat memikat mata, hal ini dapat membuat siapa saja yang melihatnya merasakan kebahagiaan, ditambah bunyi "BLUP" yang satisfying dapat menghilangkan stres, tapi tahukah kamu? selain menghilangkan stres, Pop It juga ternyata bisa mengedukasi lho,  bahkan memiliki fungsi untuk mengembangkan perkembangan sensorik, serta meredakan kecemasan seseorang.

Sayangnya semakin viral permainan tersebut, membuat banyak para konten kreator TikTok melakukan berbagai experimen sehingga menjadi tren, salah satunya experimen mencetak cokelat, madu, dan juga dalgona ke dalam Pop It yang berbahan silikon, yang harus menjadi perhatian adalah faktanya tidak semua Pop It berbahan silikon food grade, berbeda hal-nya dengan silikon cetakan kue yang memang khusus menggunakan silikon food-grade,  beberapa Pop It  dibuat menggunakan silikon biasa anti food grade. 

Video Experimen mencetak cokelat pada Pop IT & Video Experimen mencetak cokelat marshmallow pada Pop It

Silikon yang terbuat non food grade memiliki lapisan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh, terlebih tren atau fenomena ini hadir di dunia permainan anak-anak, maka dari itu kita harus mewaspadai tren yang kita ikuti dengan melihat dampak terburuk yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun