Mohon tunggu...
Sopiana Septiani
Sopiana Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Bandung

Panggilan saya sopiii Saya suka sekali bermain volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Generasi Muda

17 Januari 2023   10:26 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:40 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disadari atau tidak bahwa karakter generasi muda semakin luntur. Generasi muda zaman sekarang yang disebut sebagai genarasi milenial ini yang berada di desa maupun kota, menghabiskan waktunya hanya dengan bermain gadget, laptop, play station, game online, dan lainnya, mereka lupa akan nilai-nilai budaya lokal yang sejatinya orang indonesia sangat menghormati nilai-nilai tersebut. Tentunya hal ini merupakan kegagalan pendidikan dalam menyikapi perkembangan zaman yang tidak berpihak pada pembentukan karakter seperti moralitas dan agama.

Masa anak-anak adalah masa emas untuk diberi nilai-nilai moralitas dan agama yang nantinya akan membentuk suatu karakter yang baik, maka dari itu sudah seharusnya dari masa kanak-kanak itulah mulai dibekali dengan akhlak, dan pengalaman hidup yang baik. Tetapi jika anak itu selalu disuguhi oleh kesibukan yang tidak jelas, permainan yang melalaikan, serta tontonan yang tidak bermutu maka dia tidak akan memiliki karakter yang baik.

Dengan karakter yang baik beserta kompetensi yang tinggi yang dihasilkan oleh pendidikan yang baik, berbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi. Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas, pengembangan karakter sangatlah penting atau utama dalam pendidikan.

Adapun beberapa arti pendidikan karakter menurut para ahli, yaitu:

  • Muslich (2011) mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kami.
  • Hamid dan Saebani (2013) pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang menyentuh ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendidikan karakter menjamah unsur mendalam dari pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Pendidikan karakter menyatukan tiga unsur tersebut. Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara yang baik dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Samani dan Hariyanto (2014) juga mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntutan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa.
  • Menurut Kaimuddin (2014) pendidikan karakter merupakan usaha sadar yang terencana dan terarah melalui lingkungan pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh potensi manusia yang memiliki watak berkepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan berefek positif konstruktif pada alam dan masyarakat.
  • Subiantoro (2015) pendidikan karakter adalah proses mendidik nilai, budi pekerti, moral dan akhlak yang baik kepada seorang individu agar individu tersebut dapat menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter mulia.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan pendidikan karakter adalah sistem pendidikan yang mendorong anak didik menanamkan nilai-nilai karakter melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, tindakan, kesadaran atau kemauan, merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik dalam memahami nilai-nilai perilaku yang berhubungan dengan ketuhanan, diri sendiri, sesaman manusia, lingkungan berdasarkan norma agama, hukum, tata krama, dan adat istiadat.

Usaha pemusatan pendidikan karakter di indonesia telah dilakukan ketika tahun 2010 pemerintah Indonesia melaksanakan kebijakan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter (GNPK) yang menempati kedudukan fundamental dan strategis pada saat pemerintah mencanangkan revolusi karakter bangsa sebagaimana tertuang dalam Nawacita (Nawacita 8), menggelorakan Gerakan Nasional Revolusi Mental, dan menerbitkan RPJMN 2014-2019 berlandaskan Nawacita.

Maka dari itu pendidikan karakter ini sangat penting adanya untuk membuat karakter anak itu baik terutama bagi generasi muda sekarang yang sudah mengenal teknologi, dengan adanya pendidikan karakter akan menumbuhkan nilai-nilai budaya lokal dan moralitas yang tidak akan luntur oleh perkembangan zaman.

Pendidikan karakter merupakan aspek penting yang menunjang perkembangan anak yang harus dilakukan sejak usia dini, yaitu sejak masa kanak-kanak. Hal ini karena berkembangnya zaman teknologi semakin maju banyaknya pengaruh dari luar, dengan adanya pendidikan karakter ini diharapan dapat menciptakan generasi-generasi muda penerus bangsa yang memiliki karakter yang baik serta tata krama yang sopan dan santun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun