Berbicara tentang cinta, semua orang berhak untuk dicinta dan mencinta. Entahlah itu cinta terhadap seseorang, hewan, tempat, dan lain-lain. Namun entahlah, mengapa hati ini lebih memilih untuk mencintai sebuah tempat, yang apabila orang menginjakkan kaki di tanah ini cinta, orang yang menghirup udara di tempat ini menjadi cinta, orang yang memandang bangunan dengan arsitektur Arab ini menjadi cinta, bahkan yang belajar di tempat ini sekalipun dia tak betah tapi hatinya cinta. Ya, STIBA AR-RAAYAH!
Inilah tempat yang ku maksud. Sebuah perguruan tinggi yang berbasis islami, dengan keunikannya yang berbahasa Arab fasih, dan proses pembelajaran yang bagus. Penghuninya adalah para penghafal Al-Qur'an, para da'i  yang dididik dengan akhlak yang mulia, hati yang sabar, mental sekuat baja, para penegak kalimat-Nya, yang menjaga baik agamanya, dan para pengajar yang handal untuk masa depan Ummat.
Setiap insan yang memasuki gerbang Ar-Raayah tak ingin keluar darinya. Tanyakan saja kepada para pengunjungnya, mungkin dia tak mampu untuk menjawabnya. Ketika kakimu menginjak tanah Ar-Raayah, yang terlintas dipikiranmu adalah penghuni yang berkomunikasi dengan bahasa Arab. Tengoklah di setiap sudut ruang di tempat ini, pasti bertuliskan Arab, bahkan jika kamu bertanya pada temboknya tentang bagaimana Ar-Raayah, pasti akan di jawab dengan bahasa Arab.
Perguruan Tinggi yang terletak strategis di Tanah Jawa Sukabumi ini sangat dikenal oleh seluruh penjuru dunia. STIBA AR-RAAYAH! Makhluk apa yang tidak pernah mendengar nama tempat ini? Dengan luas tanah 15 hektare menjadikan tempat ini nyaman bagi penghuninya.Â
Kesuburan tanah Sukabumi dan keasriannya  juga membuat kita betah untuk berlama-lama tempat ini. Dengan jajaran pepohonan yang rindang, rumput hijau yang bergoyang ditiup angin, buah-buahan yang melimpah, dan ternak yang terjaga kualitasnya, membuatnya sangat istimewa. Aduhai indahnya Ar-Raayah.
Ini bukanlah sebuah khayalan, namun ini sangatlah nyata, bahkan tidak hanya lingkungan yang membuatmu terbelalak. Perhatikanlah bangunannya yang indah dengan arsitektur Arab, atau dengan masjid yang mirip dengan model nuansa Masjidil Aqsa, serta perpustakaan yang lengkap dengan kitab-kitab turats para Ulama terdahulu, bahkan sebagian lahannya digunakan untuk bercocok tanam dan berternak. Serasa punya negara sendiri, oh tak bisa kulukiskan dengan jemari.
STIBA AR-RAAYAH menerapkan integrasi sistem kurikulum formal dan pola pengkajian klasik. Tenaga pengajar yang berpengalaman  dan berkompeten dari dalam dan luar negeri, yang didatangkan dari negeri timur tengah, seperti para masyayikh dari Mesir, Arab Saudi, dan Sudan.
Mahasiswa Ar-Raayah berasal dari seluruh penjuru Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dengan berbagai macam bahasa dan adat, serta sifat dan tingkah laku yang sangat berbeda. Tapi, dengan bertemunya mereka di tempat ini membuat mereka saling melengkapi.
STIBA AR-RAAYAH memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi, bahkan jika mahasiswa memiliki hafalan Qur'an 30 juz dan memiliki akhlak yang baik, serta mendapatkan nilai akademik yang tinggi Ar-Raayah menghadiahkannya umroh.
STIBA AR-RAAYAH tidak pantas untuk orang yang tidak bersungguh-sungguh dalam belajar, tidak pantas untuk orang yang tidak bersyukur dan bersabar, dan tidak pantas untuk orang yang tidak menjaga nama baik agamanya, karena Ar-Raayah adalah tempat yang A'dzim.
Kembali berbicara tentang cinta, sungguh Maha besar Allah yang menciptakan cinta di setiap hati manusia. Mencintai Allah adalah untuk meraih ridho-Nya dan menjauhi larangan-Nya, mencintai orang tua wajib untuk berbakti kepada keduanya, mencintai seorang muslim itu diharuskan karena kita bersaudara, dan aku mencintai kampusku (STIBA AR-RAAYAH) untuk bisa merasakan dan mensyukuri nikmat-Nya yang berlimpah untuk tempat ini. Semoga pembaca menjadi cinta pada Ar-Raayah.