Mohon tunggu...
Shafrul Lahitu
Shafrul Lahitu Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang mencari kebenaran dalam Fakultas Filsafat UGM, dan berusaha untuk selalu membagikan kegalauan yang mencerahkan bagi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mungkinkah Itu Cinta!

21 Juli 2013   20:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:14 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Cinta, merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh tuhan terhadap manusia. Namun cinta bisa menjadi anugerah dan malapetaka ketika kita salah memahami dan menempatkannya. Tanpa cinta manusia hidup seperti halnya, "batang kayu kering tak berdaun di tengah padang pasir yang gersang" kesepian, hampa dan gersang. Manusia membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang lain yang merupakan salah satu bentuk tindakan cinta, dengan cinta seseorang bisa menjadi sangat bahagia, kuat, bersemangat dan sehat namun dengan cinta seseorang bisa menjadi sangat sedih, rapuh, sakit, lesu dan sebagainya. Tapi karena cintalah dapat membuat hidup menjadi lebih indah dan bermakna.

Bagaimana menentukan perasaan yang kita rasakan terhadap seseorang itu adalah cinta?

Untuk mencintai seseorang membutuhkan proses, mulai dari tahap perkenalan, pendekatan, kemudian saling perhatian, saling memahami, saling menerima, saling melengkapi dan baru 'CINTA'. Kita harus melalai semua tahapan tersebut untuk samapai kepada yang namanya "CINTA", kebanyakan orang  terlalu cepat menyimpulkan apa yang dirasakan itu adalah cinta, baru sampai pada tahap saling perhatian, sudah menyimpulkan apa yang dirasakan itu merupakan cinta, namun yang lebih gawatnya lagi baru melalui tahap perkenalan, lansung meyimpulkan apa yang dirasakan adalah cinta / cinta pada pandangan pertama. Tidak ada cinta yang instan seperti itu, karena semuanya butuh proses.

Mencintai seseorang, ketika kamu telah mampu menerima seutuhnya baik dan buruknya orang yang kamu cintai, dalam hal apapun, bentuk, sikap, dan yang lainnya.  Dan seseorang terbukti mencintaimu ketika dia telah mampu menerima dirimu seutuhnya baik buruknya kamu, dan tidak ada paksaan untuk membuat kamu berubah menjadi seperti apa yang pasanganmu inginkan, yang membuat kamu tidak menjadi dirimu sendiri.

Kenapa banyak orang yang berselingkuh? menuntut pasangannya harus seperti ini, harus seperti itu. karena mereka terlalu cepat untuk menyimpulkan perasaannya, mereka hanya sampai pada tahap saling perhatian, belum sampai pada tahapsaling memahami, saling menerima, dan saling melengkapi namun telah menyatakan 'CINTA'.

Jangan terlalu cepat menyatakan cinta terhadap seseorang, lewati dulu prosesnya karena rasa yang kita rasakan itu belum sampai pada tahap cinta, bisa jadi itu kagum, rasa nyaman, tertarik, suka, dan itu bukan CINTA. Dan jangan terlalu cepat untuk menerima cinta seseorang jika kamu tidak ingin diselingkuhin, pastikan dulu apakah dia telah mampu menerima baik dan buruknya kamu, bukan hanya baiknya saja, jangan lupa lewati prosesnya!.

hanya satu yang perlu untuk dipertahankan dalam suatu hubungan yaitu kesetiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun