Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) berdiri sejak 1 Januari 1911 dengan nama Besoekisch Proefstation dan telah lebih dari satu abad berperan aktif dalam penelitian dan pengembangan kopi dan kakao di Indonesia. Puslitkoka memperoleh mandat untuk melakukan penelitian dan pengembangan komoditas kopi dan kakao secara nasional melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 786/Kpts/Org/9/1981 tanggal 20 Oktober 1981.Â
Puslit Kakao terletak di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember. Biaya masuk ke tempat ini ialah Rp3.000,00/orang dengan parker kendaraan bermotor Rp2.000,00 dan mobil Rp5.000,00. Adapun bangunan yang terdapat dalam kawasan ini antara lain gedung perkantoran, pabrik pengolahan, resto dan pusat oleh-oleh, serta tugu air mancur Puslit Kakao.
Sabtu (22/10), telah dilaksanakan inspirasi tentang inovasi pengembangan daerah yang diselenggarakan oleh Tim Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Jember. Kegiatan ini dilakukan secara offline di Desa Nogosari Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh 19 mahasiswa inbound, satu (1) Dosen Pembina Lapangan, satu (1) mentor, dan satu (1) narasumber.Â
Dengan tujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang tanaman sehingga mahasiswa mampu lebih mengenal dan mendalami tanaman yang ada di Jember. Tim Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Jember mengundang satu (1) Narasumber sebagai pembicara pada kegiatan inspirasi ini.
Adapun materi yang dijelaskan sesuai dengan bidang pemateri sehingga penjelasan materi sangat rinci, singkat, jelas, padat, dan menarik. Di kesempatan ini, terdapat tiga (3) sesi yaitu sesi mater, sesi diskusi, dan sesi keliling. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini ialah mengenal tanaman khas Jember.Â
Adapun bagian-bagian yang dijelaskan adalah terkait profil Puslit Coffee dan Cocoa, potensi, cara memilih biji kopi dan cokelat, cara pengolahan hingga pendistribusian kopi dan cokelat, serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Setelah paparan, sesi diskusi pun dibuka dan beberapa mahasiswa bertanya hal yang menyangkut materi. Kemudian dilanjut keliling wilayah Puslit Coffee dan Cocoa dimana terdapat pula kebun kopi dan cokelat, hewan rusa, pabrik kopi dan cokelat, serta perbelanjaan kopi dan cokelat.
Adapun pengolahan kakao dan kopi adalah sebagai berikut. Kakao adalah salah satu hasil kebun di Puslitkoka yang sensitif. Kakao harus segera diproses setelah dipanen, agar tidak membusuk karena dapat menurunkan kualitas kakao. Kakao yang sudah dipanen diangkut dan dibawa ke unit perlakuan kakao, yang pertama yakni mesin pemecah buah kakao atau disebut Podbreaker.Â
Podbreaker dioperasikan oleh satu orang, yang sekaligus memecah buah sebelum dimasukkan ke penggilingan, dibantu dengan orang yang menadah hasil sortasi. Mesin akan secara otomatis memisah antara kulit buah dan biji kakao di area screen.
 Biji kakao yang lolos sortasi akan diproses lebih lanjut. Fermentasi adalah proses setelah biji kakao didapatkan dari podbreaker kemudian dikeringkan dengan cara dijemur. Biji kakao kering selanjutnya dapat langsung diproses menjadi bahan baku cokelat. Kopi adalah salah satu hasil kebun di Puslitkoka. Kopi yang sudah dipanen akan diangkut dan dibawa ke unit perlakuan kopi yang pertama yakni mesin pulper. Pulper pada dasarnya seperti mesin giling kasar dengan screen kawat untuk sortasi.Â
Mesin akan secara otomatis memisah antara kulit buah dan biji kopi di area screen. Biji kopi yang lolos sortasi harus dikupas lagi kulit bijinya sebelum fermentasi. Fermentasi adalah proses setelah biji kopi didapatkan dari pulper kemudian dikeringkan dengan cara dijemur. Biji kopi kering dapat langsung diproses menjadi bahan baku kopi.