Mohon tunggu...
Sophia Estin Erni
Sophia Estin Erni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang yang senang memasak, mencoba menu-menu baru terutama menu untuk diet. Sehari-hari membiasakan membaca artikel tentang kesehatan dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Muridku yang Energik: Perjalanan Mengajar Siswa Kinestetik Impulsif

4 Agustus 2024   04:37 Diperbarui: 4 Agustus 2024   06:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai seorang guru, setiap hari saya bertemu dengan beragam karakter siswa. Salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah seorang siswa bernama Nathan.

Nathan adalah anak yang penuh energi, selalu ingin bergerak, dan seringkali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Sering gagal fokus dan memiliki kecenderungan membuat ulah di kelas sehingga situasi belajar tidak nyaman.Setelah mengamati Nathan lebih dekat dan berkomunikasi dengan orang tuanya, saya menyadari bahwa dia memiliki gaya belajar kinestetik yang sangat kuat.

Mengajar Nathan bukanlah tanpa tantangan. Ada kalanya dia sulit fokus pada pelajaran, sering mengganggu teman sekelas, dan kesulitan menyelesaikan tugas tepat waktu.

Namun, di balik semua tantangan itu ada juga hal menyenangkan. Nathan memiliki semangat belajar yang cukup baik dan selalu antusias mencoba hal-hal baru. Dia juga sangat kreatif dan memiliki imajinasi yang luar biasa.

Untuk membantu Nathan berkembang secara optimal, saya menerapkan beberapa strategi berikut :

  • Membagi tugas menjadi bagian-bagian kecil agar Nathan tidak merasa terbebani.
  • Memberikan tugas yang menantang. Saya memberikan tugas-tugas yang membutuhkan gerakan fisik, seperti membuat model atau presentasi yang melibatkan gerak tubuh.
  • Memberikan umpan balik yang positif. Setiap kali Nathan berhasil menyelesaikan tugas atau menunjukkan perilaku yang baik, saya memberikan pujian dan pengakuan.
  • Menjalin kerjasama dengan orang tua.

Dengan penerapan strategi tersebut, saya melihat adanya perkembangan pada diri Nathan. Dia menjadi lebih fokus, lebih mudah mengikuti pelajaran, dan hubungan dengan teman juga membaik.

Pengalaman mengajar Nathan mengajarkan saya banyak hal. Pertama, setiap anak adalah unik dan memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Kedua, dengan kesabaran dan kreativitas, kita dapat membantu setiap anak untuk mencapai potensi terbaiknya. Ketiga, penting untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.

Jangan menyerah, setiap anak memiliki kesempatan berkembang dan bertumbuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun