Mohon tunggu...
Sophia Putri Tsalsa B
Sophia Putri Tsalsa B Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi membaca novel, menonton film, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Learning Management System (LMS) pada Kurikulum Merdeka Belajar

15 Desember 2023   14:29 Diperbarui: 15 Desember 2023   14:45 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABSTRAK

Artikel ini mengkaji integrasi Learning Management System (LMS) dalam Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia, menyoroti latar belakang, tujuan, serta tantangan dalam implementasinya. Kurikulum Merdeka Belajar menjadi respons atas dinamika pendidikan pasca-pandemi, memberikan kebebasan bagi lembaga pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan mereka. Namun, implementasinya belum merata dan memerlukan adaptasi menyeluruh, termasuk dalam penerapan teknologi pendidikan, khususnya LMS. Studi literatur menunjukkan bahwa penggunaan LMS dalam Kurikulum Merdeka Belajar memberikan keleluasaan dalam metode pembelajaran, meningkatkan interaksi guru-siswa, dan memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. Namun, terdapat tantangan terkait infrastruktur, pelatihan, dan koordinasi kebijakan yang perlu diatasi. Pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif, adaptif, dan memberikan keleluasaan bagi siswa dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka menjadi tujuan utama Kurikulum Merdeka. Meskipun demikian, masih ada kekurangan dalam perencanaan, persiapan SDM, dan alokasi anggaran yang membutuhkan perhatian serius. Artikel ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang tantangan, manfaat, dan hubungan antara Kurikulum Merdeka dengan penggunaan teknologi pendidikan, khususnya LMS di Indonesia. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut dan kerjasama antarpihak untuk mengoptimalkan integrasi ini guna mendukung pendidikan yang lebih adaptif dan inklusif di Indonesia.

PENDAHULUAN

Saat ini, pendidikan di Indonesia menjadi landasan penting bagi kemajuan bangsa. Keberhasilan sebuah negara sering kali terkait dengan sistem pendidikan yang kokoh dan mampu menghadapi dinamika zaman. Artikel ini akan memperluas pembahasan sebelumnya tentang implementasi Kurikulum Merdeka dengan penggunaan Learning Management System (LMS) dalam konteks pendidikan di Indonesia. Pendidikan bukan hanya tentang memasukkan informasi ke dalam pikiran, tetapi juga tentang membentuk karakter, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk bertahan dan berkembang dalam masyarakat yang terus berubah. Visi pendidikan modern yang komprehensif meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam konteks Indonesia, pendidikan diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945, yang menegaskan pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan setiap warga negara mendapatkan akses pendidikan yang layak. Peningkatan pendidikan tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga penguatan karakter, kebudayaan, dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Kurikulum menjadi tulang punggung dalam sistem pendidikan. Sebagai pedoman inti, kurikulum membentuk cara pendidikan dilaksanakan, menetapkan standar, dan mengarahkan proses pembelajaran. Di Indonesia, kurikulum telah mengalami banyak perubahan sejak tahun 1947 hingga saat ini. Namun, seringnya pergantian kurikulum ini menciptakan tantangan tersendiri bagi pelaksanaan pendidikan. (NURHUDA, 2002)

Kurikulum Merdeka muncul sebagai respons terhadap tantangan pendidikan pasca pandemi Covid-19. Namun, implementasinya belum sepenuhnya merata di semua sekolah. Fleksibilitas dalam menerapkan kurikulum ini memberikan tantangan dan peluang bagi lembaga pendidikan untuk menyesuaikan dengan kondisi mereka. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, e-learning atau pembelajaran online telah menjadi bagian integral dari pendidikan modern. Learning Management System (LMS) merupakan platform yang memfasilitasi pembelajaran online. LMS membantu dalam manajemen administrasi, pelaksanaan, dan pelaporan aktivitas pembelajaran secara efisien.

Di Indonesia, LMS telah diterapkan dalam berbagai institusi pendidikan formal. Ada beragam jenis LMS yang tersedia, dari yang berbayar hingga open source. Namun, meskipun teknologi ini berkembang pesat, implementasinya tidak selalu merata di semua lembaga pendidikan. Kaitan antara Kurikulum Merdeka dengan penggunaan LMS menjadi hal yang menarik untuk dieksplorasi. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan dalam metode pembelajaran, sementara LMS memungkinkan pembelajaran jarak jauh secara efektif.

Namun, belum banyak studi yang secara khusus menyoroti bagaimana Kurikulum Merdeka dapat dioptimalkan melalui penggunaan LMS. Implementasi Kurikulum Merdeka mungkin memerlukan pendekatan pembelajaran yang berbeda dan LMS bisa menjadi sarana untuk mewujudkannya. Hal ini dapat menjadi area riset yang menarik untuk mengungkap potensi dan tantangan dalam mengintegrasikan Kurikulum Merdeka dengan LMS. Implementasi Kurikulum Merdeka dengan LMS memiliki sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Tantangan tersebut termasuk ketersediaan infrastruktur, pelatihan bagi pendidik dan siswa, serta koordinasi antara kebijakan pemerintah dan praktek di lapangan. Namun, jika diimplementasikan dengan baik, sinergi antara Kurikulum Merdeka dan LMS dapat membawa manfaat besar bagi pendidikan di Indonesia. Kemungkinan adanya akses yang lebih luas terhadap pendidikan berkualitas dan adaptabilitas dalam metode pembelajaran adalah beberapa dari banyak potensi yang dapat diakses. (Akhyak, 2020)

Implementasi Kurikulum Merdeka dengan LMS adalah langkah penting menuju pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif. Namun, perlu adanya kerjasama yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas terkait untuk mengoptimalkan manfaat dari integrasi ini. Penelitian lebih lanjut dan komitmen yang kokoh dari berbagai pihak diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi, tantangan, dan manfaat dari perpaduan Kurikulum Merdeka dengan penggunaan LMS di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Artikel ini menggunakan metode penelitian studi literatur yang berfokus pada implementasi Kurikulum Merdeka dalam konteks madrasah, terutama terkait dengan penggunaan Learning Management System (LMS). Pendekatan ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, termasuk jurnal internasional dan nasional, pedoman kebijakan merdeka belajar kampus, serta informasi dari internet yang relevan. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang berkaitan dengan tema yang dibahas, untuk kemudian dilakukan analisis mendalam terhadap berbagai bahan bacaan yang terkumpul. Fokusnya adalah untuk mengeksplorasi isu-isu kunci seputar penerapan Kurikulum Merdeka di madrasah dan bagaimana penggunaan LMS dapat memengaruhi atau memfasilitasi implementasi tersebut. Diharapkan artikel ini akan memberikan gambaran yang komprehensif tentang tantangan, manfaat, dan hubungan antara Kurikulum Merdeka dengan penggunaan teknologi pendidikan dalam lingkungan madrasah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun