Surakarta, 14 Juni 2024 - SD Negeri Beton No. 183 Surakarta baru saja menyelenggarakan program bertajuk "Ngopeni lan Gemateni", sebuah inisiatif untuk mengatasi darurat etika dan tata krama di kalangan siswa. Acara yang berlangsung pada 13 Juni 2024 ini diikuti oleh wali murid kelas 1 dan 2, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan sekolah.
Program "Ngopeni lan Gemateni" bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai etika dan tata krama di lingkungan sekolah, yang saat ini dianggap semakin memudar. Kepala Sekolah SD Negeri Beton No. 183, Bapak Sugimin, S.Pd., SD. menyatakan bahwa acara ini diadakan sebagai respons terhadap berbagai masalah perilaku yang mulai tampak di kalangan siswa. "Kami melihat perlunya peran aktif orang tua dalam mendidik anak-anak tentang etika dan tata krama, yang tidak bisa hanya dibebankan kepada guru di sekolah," ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Kampus Mengajar Angkatan 7. Monitor kegiatan sosialisasi "Ngopeni lan Gemateni" terdiri dari para mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS program studi Bimbingan dan Konseling, yakni Salma Ghina Rana, Selma Alif Asyari, Sophe Maria Delimabangun, Tantri Nur Afifah, dan Yuliana Fatmawati.
Sosialisasi ini menghadirkan satu pembicara, yaitu ibu Fitri Nurhana, S.PD. K yang merupakan Guru Agama Kristen di SD Negeri Beton No.183 Surakarta, memberikan materi tentang pentingnya pembentukan karakter sejak dini. "Anak-anak adalah cerminan dari orang tua dan lingkungan mereka. Dengan sinergi yang baik antara sekolah dan rumah, kita bisa menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beretika," ujarnya.
Partisipasi aktif dari wali murid sangat terlihat selama acara berlangsung. Banyak orang tua yang berbagi pengalaman dan tantangan dalam mendidik anak-anak mereka di era digital ini. Â Salah satu wali murid, menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat dan berharap kegiatan serupa bisa rutin diadakan. "Kami jadi lebih memahami cara yang efektif untuk mendisiplinkan anak tanpa kekerasan dan lebih menekankan pada dialog dan pengertian," ujar salah satu orang tua murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H